Halo, Alan Lovers! Produk udah siap launching tapi masih kepikiran soal strategi marketingnya kayak gimana? Waduh, jangan sampai kamu memakai strategi secara asal karena bakal rugi banget apalagi kalau kamu mengeluarkan banyak uang demi produk tersebut. Jelas, strateginya jangan sampai main-main. Sering banget para pebisnis ngelakuin kayak gini karena kurangnya teasing dan hype sebelum launching. Bukan karena produknya nggak bagus, tapi karena orang nggak sempat penasaran. Mereka nggak sempat menunggu. Nggak sempat excited juga. Terus gimana caranya? Kalau cara promosinya melalui konten media sosial, itu jangan sampai asal dan nggak viral. Daripada menerka-nerka harus dengan cara apa, coba yuk simak penjelasan di bawah ini!

1. Mulai dari “Bisikan Halus”, Bukan Sekali Gebrak Langsung Teriakan
Kebanyakan orang langsung tancap gas seperti, “Hai guys, kita launching produk baru hari ini, beli yaaa!” Eh… audiens bengong karena ya mereka bakal langsung mikir ini produk apaan kok langsung ada produk baru aja. Padahal, yang namanya teasing tuh penting banget. Bukan buat jualan langsung, tapi buat bikin audiens penasaran dulu. Coba bayangin kamu nonton film, tapi nggak ada trailernya sama sekali. Pasti kurang greget, kan?
Mulailah dari hal kecil. Misalnya kamu posting potongan gambar produk kayak cuma bagian warna atau bahan. Lalu tanya, “Kira-kira ini bakal jadi apa ya?” Atau bikin suara di story, semacam “Kayaknya bakal ada sesuatu yang baru deh minggu depan…”
Intinya, kamu sedang menanam benih penasaran di benak audiens. Supaya nanti, ketika produknya benar-benar rilis, mereka udah nungguin. Udah kebayang-bayang. Dan siap buat beli.
2. Bangun Cerita, Jangan Cuma Jualan
Orang sekarang udah kebal sama promosi. Tapi mereka tetap suka sama cerita. Mereka pengen tahu kenapa kamu bikin produk itu. Ada latar belakang personalnya nggak? Ada perjuangannya? dan ada masalah yang akhirnya bisa diselesaikan lewat produk itu? Contohnya gini:
Kamu jualan lip balm. Jangan cuma bilang, “Lip balm ini bikin bibir lembap 24 jam.”
Tapi ceritakan, “Dulu aku gampang banget pecah-pecah bibir tiap musim dingin. Sampai akhirnya aku nemuin formula yang bener-bener nolong. Karena itu, aku pengen share solusinya lewat produk ini.”
Cerita kayak gini ngebuat audiens terhubung secara emosional. Mereka jadi ngerasa produk kamu itu solusi bagi mereka. Bukan cuma barang dagangan, tapi sesuatu yang lahir dari pengalaman nyata.
3. Countdown
Countdown bukan sekadar angka. Dia adalah alat untuk membangun momentum. Dan momentum itu penting banget supaya audiens nggak cuma tahu kamu mau launching, tapi juga ikut deg-degan nunggu tanggalnya.
Misalnya kamu mau launching tanggal 15. Mulai dari tanggal 10, udah pasang reminder di story, feed, bahkan disemua akun kamu. Setiap hari kasih update seperti, “H-4: produk dikemas!”, “H-2: udah nggak sabar lihat kalian cobain ini!”, “Besok rilis. Siapin alarm jam 10 pagi!”
Bikin countdown ini kayak journey, bukan cuma pengumuman. Ketika kamu bikin audiens ikut menghitung hari, kamu sedang ngajak mereka jadi bagian dari momen besar. Dan saat hari-H tiba, mereka juga ikut excited kayak kamu.
Launching produk yang sukses bukan cuma tentang tanggal rilis, tapi tentang bagaimana kamu membangunnya dari jauh-jauh hari. Teasing dan hype bukan sekadar strategi, tapi cara bikin audiens kamu ngerasa terhubung, penasaran, dan semangat nungguin sesuatu yang berarti.
Karena dalam dunia bisnis sekarang, yang viral bukan cuma produk bagus, tapi yang berhasil bikin orang penasaran, ikut dalam prosesnya, dan nggak sabar buat jadi bagian dari momen launching itu sendiri. Nah, sekarang kamu sudah tahu kan strategi apa saja untuk memaksimalkan saat produk kamu akan launching? Coba terapkan agar strategi promosi kamu melesat dengan cepat.
Buat kamu yang lagi bingung gimana caranya untuk melakukam strategi promosi, coba deh tengok Alan Creative! Di sana terdapat banyak layanan yang bisa banget ngebaantu konten atau promosi kamu berkembang. Lengkap, komplit, dan pastinyaa berkualitas. Tunggu apalagi? Yuk, hubungi Alan Creative sekarang juga!
baca juga: Startup Kamu Cuma Hype Tanpa Value? Intip Cara ini!