fbpx
Cross-Selling dan Upselling

Apa Itu Cross-Selling dan Upselling?

Halo, Alan Lovers! Pernah enggak sih kalian belanja di mini market terus kasirnya menawarkan produk-produk tertentu? Kayak gitu tuh tanpa kamu sadari, kamu baru saja jadi target strategi penjualan yang namanya cross selling dan upselling. Kedua istilah ini memang sering banget muncul di dunia marketing lho, khususnya di ranah retail, e-commerce, sampai digital marketing. Namun, dari keduanya memiliki perbedaan, kira-kira apa ya perbedaannya? Dan kenapa penting buat brand? Yuk, simak sampai akhir!

Cross-Selling dan Upselling
Cross-Selling dan Upselling | Source pict by Unsplash

Apa Itu Cross-Selling?

Cross-selling itu adalah strategi menawarkan produk tambahan yang relevan dengan produk utama yang dibeli pelanggan. Tujuannya bukan sekadar jualan lebih banyak, tapi juga kasih value lebih ke pelanggan.

Misalnya gini deh, kamu beli laptop. Terus, saat checkout, toko online itu nawarin mouse, tas laptop, atau bahkan antivirus sekalian. Semua itu produk pelengkap yang gak wajib dibeli, tapi bisa bikin pengalaman pakai laptop jadi lebih nyaman. Kalau kamu merasa penawarannya masuk akal dan harganya oke, kamu bisa aja tambah belanjaan tanpa merasa dipaksa.

Strategi cross-selling ini efektif karena pelanggan biasanya udah siap keluarin uang. Mereka cenderung lebih terbuka menerima rekomendasi, asal konteksnya pas dan relevan. Jadi, yang penting adalah relevansi. Jangan asal tawarin barang lain yang gak nyambung karena malah bisa bikin pelanggan ilfeel.

Upselling

Kalau cross-selling fokus ke barang tambahan, upselling fokus ke produk yang sama tapi versi lebih mahal atau lebih bagus. Tujuannya apa, mendorong pelanggan untuk naik level bukan ganti barang, tapi beli yang lebih canggih, lebih besar, atau lebih lengkap.

Misalnya kamu mau beli smartphone dengan kapasitas 64GB. Lalu, kamu ditawari versi 128GB dengan selisih harga sedikit. Atau kamu mau beli kopi ukuran medium, tapi ditawarin yang large dengan harga beda tipis. Di sinilah upselling bekerja.

Tapi upselling gak boleh maksa. Penjual yang baik harus paham kebutuhan dan karakter pelanggan. Kalau kamu pakai strategi ini dengan tepat, pelanggan justru merasa diuntungkan karena mereka dapat produk lebih baik dari yang awalnya direncanakan.

Kenapa Keduanya Penting?

Cross-selling dan upselling bisa jadi sumber pemasukan tambahan yang signifikan buat bisnis. Bedanya dengan cari pelanggan baru, strategi ini fokus ke pelanggan yang sudah siap beli. Jadi, lebih hemat biaya dan waktunya.

Tapi tetap ada catatan penting ya, jangan overpromise atau asal nawarin produk tambahan. Semuanya harus dilandasi pemahaman terhadap perilaku pelanggan. Kalau asal nambahin penawaran tanpa konteks, bisa bikin pelanggan kabur atau kehilangan kepercayaan.

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan gimana strategi cross selling dan upselling bekerja? Yap, bagi kamu yang memiliki bisnis bisa banget cobain strategi ini biar penjualan kamu meningkat pesat.

Buat kamu yang lagi mikir cara biar bisnis kamu laku keras, coba tengok Alan Creative sekarang juga! Di sana terdapat banyak layanan yang bisa banget kamu coba, dimulai dari pembuatan konten, digital marketing, hingga pembuatan aplikasi dan website! Lengkap, komplit, dan pastinya berkualitas!

Yuk, tunggu apalagi? Hubungi Alan Sekarang juga!

Baca juga: Tips Meningkatkan Penjualan dengan Scarcity Marketing!

Sebarkan konten ini jika bermanfaat:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

PORTOFOLIO KAMI:

PRODUK ALAN:

Media Sosial kami:

ARTIKEL POPULER!

Dapatkan info terbaru!

Dapatkan artikel & info terbaru!

Tidak ada spam, hanya artikel dan info terbaru!

KATEGORI ARTIKEL

Banyak artikel lain disini!

Baca artikel lainnya...

en_USEN

Konsultasi dengan Expert Alan Creative biar OMZETmu meroket!!!

Konsultasi sekarang bersama Alan Creative mengenai pembuatan website agar omzetmu meroket.