fbpx
Marketing

Bagaimana Emotional Marketing Bisa Mempengaruhi Konsumen?

Halo, Alan Lovers! Kalau dipikir-pikir, manusia jarang membeli sesuatu hanya karena butuh. Sering kali kita membeli karena ada perasaan yang tersentuh. Nah, inilah yang disebut emotional marketing, strategi pemasaran yang fokus pada emosi untuk membuat konsumen merasa terhubung dengan brand. Di era sekarang, di mana pilihan produk melimpah dan harga bisa dibandingkan dengan mudah, emosi justru jadi faktor pembeda yang kuat. Yuk, kita bahas bagaimana emotional marketing bisa mempengaruhi konsumen.

Cross-Selling dan Upselling
Cross-Selling dan Upselling | Source pict by Unsplash

1. Membentuk Koneksi yang Lebih Dalam

Bayangkan kamu beli minuman dingin. Secara logika, semua minuman bisa menghilangkan haus. Tapi ketika sebuah brand minuman menggambarkan suasana hangat saat kumpul keluarga atau cerita nostalgia masa kecil, kamu jadi merasa lebih dekat dengan brand tersebut.

Koneksi emosional seperti ini membuat konsumen bukan hanya sekadar membeli produk, tapi juga membeli rasa kebersamaan, kenangan, atau harapan yang ditawarkan. Hasilnya? Konsumen bisa lebih setia, bahkan rela mengabaikan kompetitor.

2. Membuat Brand Lebih Mudah Diingat

Emosi punya cara unik untuk menempel di ingatan kita. Coba ingat iklan yang paling berkesan buat kamu. Kemungkinan besar, iklan itu bukan hanya menjual produk, tapi juga memunculkan rasa haru, tawa, atau semangat. Misalnya, ada iklan layanan masyarakat tentang perjuangan orang tua membiayai sekolah anaknya. Walaupun bukan iklan produk, pesan emosionalnya melekat kuat. Hal yang sama berlaku pada brand, ketika konsumen terhanyut dalam emosi, brand jadi lebih mudah diingat.

3. Mendorong Keputusan Membeli Lebih Cepat

Kadang kita merasa sudah mempertimbangkan matang-matang sebelum membeli, padahal keputusan itu sering dipengaruhi emosi. Misalnya, ketika melihat promo sepatu limited edition dengan desain yang mengingatkanmu pada idola masa kecil. Rasa bangga dan takut ketinggalan membuatmu cepat klik “beli sekarang” tanpa berpikir panjang.

Itulah kekuatan emotional marketing, yalni bisa memicu urgensi dan membuat konsumen merasa keputusan membeli itu sangat personal.

4. Membantu Menciptakan Loyalitas Jangka Panjang

Emosi juga punya peran penting dalam membangun loyalitas. Konsumen yang merasa brand memahami mereka akan cenderung bertahan lebih lama. Misalnya, ada brand kosmetik yang gencar mengangkat isu self-love dan keberagaman. Konsumen yang merasa nilai itu relevan dengan dirinya akan terus mendukung brand, meskipun ada produk lain yang lebih murah.

Loyalitas semacam ini tidak hanya soal produk, tapi soal bagaimana brand berhasil mewakili identitas dan perasaan konsumen.

Emotional marketing bukan trik untuk memanipulasi konsumen, melainkan cara untuk membangun hubungan yang lebih manusiawi. Pada akhirnya, orang membeli bukan hanya dengan logika, tapi juga dengan hati.

Bagi brand, memahami emosi konsumen bisa jadi senjata yang sangat ampuh membuat mereka merasa terhubung, lebih cepat mengambil keputusan, dan akhirnya menjadi pelanggan setia.

Buat kamu yang lagi nyari jasa pembuatan iklan, aplikasi, website, tapi takut banget enggak trusted. Kamu bisa banget tengok Alan Creative, di sana terdapat banyak sekali layanan yang bisa banget kamu coba. Dimulai dari layanan pembuatan aplikasi, website, iklan, hingga strategi marketing. Lengkap, komplit, dan pastinya berkualitas. Yuk, tunggu apalagi?! Hubungi Alan Creative sekarang juga.

Baca juga: Rahasia Marketing Word of Mouth yang Jarang Diungkap!

Sebarkan konten ini jika bermanfaat:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

PORTOFOLIO KAMI:

PRODUK ALAN:

Media Sosial kami:

ARTIKEL POPULER!

Dapatkan info terbaru!

Dapatkan artikel & info terbaru!

Tidak ada spam, hanya artikel dan info terbaru!

KATEGORI ARTIKEL

Banyak artikel lain disini!

Baca artikel lainnya...

en_USEN

Konsultasi dengan Expert Alan Creative biar OMZETmu meroket!!!

Konsultasi sekarang bersama Alan Creative mengenai pembuatan website agar omzetmu meroket.