Halo, Alan Lovers! Banyak orang yang baru mulai bisnis sering merasa harus menjangkau semua orang. Padahal, kenyataannya tidak ada produk atau jasa yang bisa cocok untuk semua orang. Nah, di sinilah pentingnya menentukan target market. Dengan tahu siapa yang benar-benar membutuhkan produk kamu, strategi pemasaran jadi lebih fokus, hemat biaya, dan tentu saja lebih efektif. Yuk, kita bahas bagaimana cara menentukan target market yang tepat.

1. Kenali Produkmu Dulu
Langkah pertama adalah mengenal produk kamu sendiri. Tanya ke diri sendiri, produk ini sebenarnya menyelesaikan masalah siapa? Misalnya, kamu menjual kopi botolan. Apakah kopi ini ditujukan untuk anak muda yang suka praktis, atau untuk pekerja kantoran yang butuh energi di pagi hari?
Kalau kamu tidak paham betul fungsi dan kelebihan produk kamu, akan sulit menemukan siapa yang cocok membelinya. Jadi, kenali produk kamu dengan detail, dari manfaat sampai keunikannya.
2. Buat Profil Konsumen Ideal
Setelah paham produk, saatnya membayangkan siapa orang yang kemungkinan besar akan membeli. Ini sering disebut buyer persona. Coba deskripsikan dariĀ umur mereka berapa, pekerjaan apa, gaya hidupnya seperti apa, dan bahkan hobi atau kebiasaan belanjanya.
Contohnya kalau kamu jual skincare berbahan alami, targrt kamu mungkin perempuan usia 20ā30 tahun yang peduli kesehatan kulit, aktif di media sosial, dan suka mencoba produk baru. Dengan deskripsi ini, strategi pemasaran ka mubakal jadi lebih terarah.
3. Analisis Perilaku Konsumen
Sekarang, coba perhatikan bagaimana konsumen mencari dan membeli produk. Apakah mereka lebih suka belanja online lewat marketplace, atau lebih sering mencari informasi di Instagram dan TikTok?
Misalnya, kalau targetnya kamu nih anak muda Gen Z, kemungkinan besar mereka lebih responsif terhadap konten kreatif di media sosial. Sedangkan target ibu rumah tangga bisa lebih cocok dijangkau lewat grup WhatsApp atau komunitas online.
4. Perhatikan Kompetitor
Cara lain untuk menentukan target market adalah dengan melihat kompetitor. Siapa konsumen mereka? Bagaimana cara mereka berinteraksi? Dari situ kamu bisa tahu, apakah mau menargetkan segmen yang sama atau mencari celah yang belum digarap.
Contoh, kalau ada banyak brand kopi kekinian untuk anak muda, mungkin kamu bisa mengincar segmen pekerja kantoran dengan konsep kopi praktis yang bisa diminum di perjalanan.
5. Uji Coba dan Evaluasi
Target market tidak selalu langsung ketemu di awal. Kadang perlu percobaan. Kamu bisa coba kampanye kecil dengan iklan di media sosial, lalu lihat siapa yang paling responsif. Dari hasil itu, kamu bisa mempersempit atau menyesuaikan targetmu.
Misalnya, kamu pikir targetmu anak muda, tapi ternyata justru banyak orang usia 30-an yang tertarik. Itu berarti target pasarmu mungkin lebih luas dari dugaan awal.
Menentukan target market yang tepat bukan soal menebak-nebak, tapi tentang memahami produk, mengenali konsumen, dan terus bereksperimen. Dengan target yang jelas, kamu tidak perlu membuang waktu dan biaya untuk menjangkau orang yang sebenarnya tidak butuh produk kamu.
Buat kamu yang lagi nyari jasa pembuatan iklan, aplikasi, website, tapi takut banget enggak trusted. Kamu bisa banget tengok Alan Creative, di sana terdapat banyak sekali layanan yang bisa banget kamu coba. Dimulai dari layanan pembuatan aplikasi, website, iklan, hingga strategi marketing. Lengkap, komplit, dan pastinya berkualitas. Yuk, tunggu apalagi?! Hubungi Alan Creative sekarang juga.
Baca juga: Brand Awareness Itu Apa Sih? Ini Penjelasannya Gampangnya