Halo, Alan Lovers! Kadang udah capek-capek bikin kampanye digital yang benar-benar bagus dan berkualitas, tapi kenapa ya pas rilis kok malah sepi? Kerasa banget usaha buat bikinnya jadi sia-sia karena cuma mendatangkan sedikit traffic. Tenang, enggak semuanya itu harus laangsung ramai kok, banyak juga yang mengalami hal yang sama tau. Mungkin yang perlu kamu lakukan adalah menelaah kembali dan mencari hole yang membuat kampanye digital kamu sepi respons. Dengan mencari-cari kesalahan pada strategi kampanye, kamu bisa memperbaiki kedepannya. Kesalahan-kesalahan apa saja sih yang harus kamu hindari? Yuk, simak penjelasan berikut ini!

1. Nggak Paham Target Audiens
Salah satu blunder paling umum adalah bikin kampanye tanpa tahu siapa yang sebenarnya mau kamu ajak ngomong. Misalnya, kamu jual skincare untuk remaja, tapi tone dan visual kampanye kamu malah kaku dan terlalu dewasa. Atau sebaliknya, kamu jual produk untuk profesional, tapi gaya kontennya kekanak-kanakan. Waduh, ini mah nggak jelas banget!
Ingat, kampanye yang bagus bukan cuma yang kelihatan keren doang, tapi yang nyambung sama audiens juga. Mulailah dengan riset kecil-kecilan mereka aktif di platform mana? Suka konten seperti apa? Bahasa yang mereka pakai sehari-hari gimana? Dari situ, kamu bisa bikin kampanye yang lebih relevan dan relatable.
2. Terlalu Fokus Jualan
Yes, namanya juga kampanye marketing, pasti ada tujuan jualan. Tapi kalau konten kamu terlalu hard selling, orang bisa langsung skip. Konsumen sekarang lebih pintar dan selektif. Mereka lebih tertarik sama konten yang kasih nilai, cerita, atau solusi.
Daripada terus bilang beli sekarang, coba ubah pendekatannya seperti kasih tips, edukasi, atau cerita pengalaman pelanggan. Dengan begitu, audiens merasa dihargai, bukan cuma dijadikan target transaksi doang.
3. Copywriting yang Nggak Ngajak Ngobrol
Kalau isi caption atau iklan kamu terlalu formal, datar, atau kaku, wajar kalau responsnya minim. Konten digital itu bersaing di tengah lautan postingan lain. Harus bisa nyantol dalam 3 detik pertama. Copywriting yang baik itu kayak ngajak ngobrol temen, bukan kayak brosur.
Mulailah dengan pertanyaan, pernyataan yang nyeleneh, atau cerita kecil yang bikin penasaran. Gunakan bahasa yang ringan, tapi tetap sesuai brand image.
4. Desain Asal Jadi
Visual kampanye kamu adalah hal pertama yang dilihat orang. Kalau desainnya terlalu ramai, warnanya norak, atau susah dibaca di layar HP, orang bisa langsung scroll. Kampanye digital butuh desain yang jelas, menarik, dan fokus.
Nggak perlu ribet, cukup konsisten pakai warna dan font brand, tambahkan elemen visual yang mendukung isi pesan, dan pastikan bisa dibaca dengan mudah. Kadang, less is more.
5. Nggak Ada Call to Action yang Jelas
Banyak kampanye yang bagus secara isi tapi lupa satu hal penting, yaitu ngajak audiens ngelakuin sesuatu. Mau itu klik link, isi form, beli produk, atau sekadar share ke temen, semua butuh CTA yang jelas dan meyakinkan.
Kampanye digital itu kayak ngobrol sama audiens. Kalau dari awal kamu udah nggak tahu siapa yang diajak ngobrol, cara ngomongnya salah, dan topiknya nggak nyambung, ya wajar kalau nggak ada yang merespons. Akan tetapi jangan buru-buru nyerah. Evaluasi kembali konten, gaya komunikasi, visual, dan ajakannya. Karena saat semua elemen itu nyatu, kampanye digital kamu bukan cuma rame, tapi juga berpeluang besar mengubah audiens jadi pelanggan.
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan kesalahan apa saja yang musti kamu hindari? Yuk, coba terapkan biar kampanye digital kamu berprogress dan berkembang dengan semestinya. Ingat, bikin kampabye digital itu bukan sekadar bikin, tapi juga harus diterapkan strategi yang optimal juga.
Buat kamu yang lagi mencari pembuatan kampanye digital seperyi iklan dengan kualitas yang nggak kaleng-kaleng, coba tengok Alan Creative sekarang juga! Di sana terdapat layanan yang bisa banget bikin bisnis kamu berkembang, dimulai dari layanan pembuatan konten, desain visual, hingga strategi marketingnya. Tunggu apalagi? Yuk, segera hubungi Alan Creative sekarang juga!
Baca juga: Analitik Media Sosial dalam Mengukur Kampanye Pemasaran