Halo, Alan Lovers! Zaman sekarang, kolaborasi sama influencer itu udah jadi strategi wajib buat banyak brand. Apalagi kalau kamu main di ranah digital, entah itu jualan produk skincare, makanan, sampai jasa bimbingan belajar. Satu postingan dari influencer bisa banget bikin produk kamu naik daun. Tapi tunggu dulu… Kerja sama influencer itu bukan asal pilih loh. Followers banyak belum tentu ngaruh ke penjualan kamu. Kalau kamu nggak paham value dari si influencer itu sendiri, bisa-bisa buang-buang budget tanpa hasil.Makanya, sebelum kamu buru-buru transfer DP dan kirim produk, yuk cek dulu hal-hal ini!
1. Apakah Audience Mereka Cocok dengan Target Kamu?
Ini yang paling pertama dan paling penting. Misal, kamu jual produk perawatan ibu hamil, tapi influencer yang kamu ajak kerja sama mayoritas followers nya anak kuliahan. Ya… agak meleset, kan? Followers banyak bukan jaminan. Lebih baik kamu kerja sama dengan influencer yang punya niche jelas dan audiens yang sesuai dengan target market kamu.
2. Lihat Cara Mereka Berkomunikasi
Coba scroll konten-konten mereka. Apakah gaya bahasanya sesuai sama image brand kamu? Apakah mereka bisa membangun kepercayaan sama followers-nya? Influencer yang “mahir ngobrol” biasanya bisa menjelaskan produk kamu dengan gaya natural, bukan kayak ngiklan. Dan percaya deh, audiens sekarang bisa banget bedain mana yang jualan banget, mana yang tulus rekomendasiin. Jadi, pilih yang bisa ngomongin produk kamu kayak lagi cerita ke temen sendiri.
3. Engagement Lebih Penting daripada Followers
Dari pada terpukau sama angka 500 ribu followers, coba lihat seberapa aktif audiens mereka. Berapa like dan komentar di setiap postingan? Apakah interaksinya organik? Influencer dengan followers 10 ribu tapi punya engagement tinggi bisa jadi lebih ngaruh ke penjualan dibanding yang followers nya banyak tapi interaksinya sepi.
4. Apakah Mereka Cocok dengan Nilai Brand Kamu?
Misal kamu punya brand dengan value “ramah lingkungan”, terus kamu kerja sama dengan influencer yang sering promosiin fast fashion, jelas itu bikin audiens bingung. Brand dan influencer itu harus klop secara nilai. Kalau cocok, kolaborasinya terasa alami. Audiens juga akan lebih percaya karena nggak kelihatan maksa.
5. Lihat Track Record-nya
Coba cek, apakah sebelumnya influencer ini pernah kerja sama dengan brand lain? Bagaimana cara mereka menyampaikan promosi? Apakah ada testimoni dari brand sebelumnya? Kalau kamu ragu, boleh banget minta media kit atau insight post dari mereka. Dari situ kamu bisa tahu apakah memang layak diajak kerja sama atau enggak.
Kalau kamu masih bingung harus mulai dari mana, atau belum tahu influencer mana yang cocok buat brand kamu tenang aja, Alan Creative siap bantuin!
Tim kami bisa bantu kamu dari Riset influencer yang sesuai dengan produk dan audiens kamu, menyusun konsep campaign yang engaging, bikin brief kerja sama biar komunikasi lebih enak dan hasil maksimal, sampai evaluasi performa campaign juga! Selain itu ada banyak layanan lainnya di Alan Creative seperti pembuatan konten, desain visual, hingga strategi marketing. Tunggu Apalagi? Yuk, segera hubungi Alan Creative sekarang juga!
Baca juga: Bongkar Cara Kerja Algoritma TikTok: Tips Viral Terbaru
EN 
ID