Halo, Alan Lovers! Di dunia digital marketing yang makin ramai kayak sekarang, semua bisnis dari UMKM sampai perusahaan besar pasti berlomba-lomba banget nih buat terlihat paling menarik di mata audiens. Nah, dua strategi yang sering banget dibahas adalah personal branding dan brand campaign. Tapi, sebenarnya mana sih yang lebih efektif? Jawabannya bisa beda-beda tergantung tujuan bisnis kamu. Supaya lebih jelas, yuk kita bedah satu-satu dulu, lalu lihat bagaimana keduanya bisa saling melengkapi atau saling saingan?.
Personal Branding
Coba deh kamu ingat akun media sosial yang sering kamu buka. Ada nggak satu tokoh yang kamu ikuti bukan karena produknya, tapi karena kamu suka kepribadiannya, cara ngomongnya, atau bahkan gaya hidupnya? Nah, itu kekuatan dari personal branding.
Personal branding adalah strategi membangun citra diri seseorang bisa pemilik bisnis, content creator, atau bahkan karyawan yang konsisten dan autentik di depan publik. Contohnya? Sebut aja Jerome Polin. Sebelum ada bisnisnya pun, banyak orang udah percaya sama konten-kontennya yang mengedukasi serta dia dikenal jujur, cerdas, dan fun. Jadi saat dia mulai jualan, trust-nya udah terbentuk.
Kelebihannya, personal branding lebih mudah menciptakan koneksi emosional. Audiens merasa seperti kenal langsung. Tapi, kekurangannya, kalau tokohnya istirahat, brand-nya bisa ikut sepi. Gimana kalau nggak ada Jerome-nya? Nah, ini PR-nya.
Brand Campaign
Sebaliknya, brand campaign lebih terstruktur dan fokus ke misi, produk, atau value perusahaan. Nggak tergantung sama satu orang, tapi digerakkan oleh tim, ide besar, dan budget promosi. Iklan, promosi, paid ads, semua masuk sini.
Misalnya, kampanye Tokopedia yang mengangkat UMKM lokal. Mereka nggak fokus ke satu figur aja, tapi membangun narasi besar bahwa Tokopedia adalah rumahnya pebisnis lokal. Di sinilah kekuatan brand campaign kamu bisa menjangkau audiens dalam skala luas dan dengan kontrol yang lebih stabil.
Tapi, brand campaign kadang terasa jauh. Karena yang bicara bukan manusia, tapi institusi. Kalau eksekusinya nggak kreatif dan menyentuh, audiens bisa cepat lupa.
Jadi, Pilih Mana?
Sebenarnya, personal branding dan brand campaign bukan hal yang saling bertolak belakang. Justru, kombinasi keduanya bisa jadi sangat kuat.
Bayangin aja gini kamu punya produk makanan kekinian. Kamu sebagai owner bisa aktif di TikTok, sharing cerita bikin usaha, behind the scene, sampai tips jualan. Itu personal branding. Lalu, kamu juga punya kampanye besar seperti promo kolaborasi atau event musiman itu brand campaign-nya.
Orang yang suka sama kamu bisa jadi loyal customer. Sementara brand campaign bantu menarik audiens baru dalam jumlah besar.
Nah, sekarang kamu sudah tahukan perbedaan dari keduanya? Kalau kamu baru mulai dan punya waktu untuk tampil, personal branding bisa jadi cara yang efektif dan murah buat bangun kepercayaan. Tapi kalau kamu udah punya tim dan ingin scale up cepat, brand campaign bisa bantu kamu menjangkau lebih banyak orang.
Yang paling penting, tetap konsisten, jujur, dan tahu siapa audiens kamu. Mau lewat nama pribadi atau brand, tujuan akhirnya tetap sama, yakni bikin orang percaya, tertarik, dan akhirnya beli.
Buat kamu yang lagi mencari pembuatan konten dengan kualitas yang nggak kaleng-kaleng, coba tengok Alan Creative sekarang juga! Di sana terdapat layanan yang bisa banget bikin bisnis kamu berkembang, dimulai dari layanan pembuatan konten, desain visual, hingga strategi marketingnya. Tunggu apalagi? Yuk, segera hubungi Alan Creative sekarang juga!
Baca juga: 3 Contoh Marketing Campaign yang menarik Perhatian Konsumen
EN 
ID