Halo, Alan Lovers! Pernah lihat postingan di Instagram yang keliatannya biasa aja, tapi kok likes nya ribuan, komentar rame, dan ujung-ujungnya ternyata ngaruh banget ke sales? Lalu kamu mikir, “Kok bisa, ya? Satu postingan doang tapi impact-nya segede itu?” Kamu juga bisa banget nih bikin konten penjualan juga yang berujung ramai dan viral! Asal kamu tahu strateginya. Di dunia digital yang serba cepat ini, satu konten yang tepat sasaran bisa ngebuka pintu rezeki lebar-lebar. Masalahnya, banyak orang bikin konten asal jadi, tanpa mikirin emosi audiens, storytelling, dan CTA (Call to Action) yang kuat. Yuk, kita bahas strategi bikin satu postingan yang bisa ningkatin sales secara signifikan.

1. Mulai dari Masalah yang Relate Banget
Orang nggak akan tertarik sama produk kamu kalau mereka nggak ngerasa butuh. Makanya, di awal postingan, kamu harus bisa nyentil masalah mereka. Misalnya, kamu jual serum wajah. Jangan langsung bilang, “Serum ini mengandung AHA BHA…” karena orang bakal scroll lewat. Coba mulai dengan kalimat seperti “Kulit kusam dan berjerawat bikin kamu jadi nggak pede keluar rumah? Kamu nggak sendirian.”
Narasi kayak gini bikin audiens berhenti scroll dan mikir ini cocok banget bagi audiens. Begitu mereka merasa relate, barulah mereka akan lanjut nonton atau baca postingan sampai habis.
2. Bungkus Produk Kamu dengan Cerita, Bukan Jualan
Jualan secara langsung kadang bikin orang ilfeel. Tapi kalau kamu masuk lewat cerita, responnya beda. Coba perhatikan perbandingan ini:
- “Kami jual sabun pemutih alami, harga Rp30.000.”
- “Awalnya aku nggak percaya diri karena warna kulitku nggak merata. Tapi setelah rutin pakai sabun ini selama 2 minggu, hasilnya bikin aku senyum sendiri waktu ngaca.”
Kelihatan kan perbedaannya? Cerita bikin produk kamu terasa lebih manusiawi. Orang jadi lebih mudah percaya karena mereka ngelihat pengalaman nyata, bukan sekadar promosi.
3. Gunakan Visual yang Menarik
Visual itu penjaga pintu pertama. Kalau tampilannya menarik, orang bakal berhenti dan kepo. Tapi ingat ya, menarik nggak selalu berarti penuh editan. Foto produk yang natural, testimoni asli dari pengguna, atau before-after yang nggak lebay bisa jauh lebih powerful daripada desain yang terlalu ramai tapi nggak jelas. Kalau kamu bisa gabungin visual yang clean, copywriting yang engaging, dan tone warna yang sesuai branding, dijamin satu postingan kamu bisa lebih nendang.
4. Arahkan dengan CTA yang Spesifik dan Ramah
Banyak postingan bagus yang gagal closing karena nggak jelas maunya apa. Jangan cuma bilang, “Yuk beli sekarang!” tapi kasih tau langkah selanjutnya. Contoh:
“Pengen coba juga? Klik link di bio sekarang dan pilih varian yang paling cocok buat kamu! Siap-siap jatuh cinta sama kulit glowing kamu”
CTA yang ramah dan spesifik itu seperti ngasih kompas ke audiens. Mereka jadi tahu harus ngapain, dan lebih mudah untuk ambil keputusan.
5. Posting di Waktu yang Tepat
Yes, timing itu penting banget. Konten sebagus apa pun kalau di posting saat audiens kamu lagi tidur siang atau sibuk kerja, ya hasilnya bakal minim. Coba pelajari jam-jam aktif followers kamu. Biasanya, jam 11.00–13.00 (waktu istirahat makan siang) dan 19.00–21.00 (waktu santai malam hari) adalah prime time yang bagus buat engagement.
Jangan lupa, konsistensi juga penting. Satu postingan bisa nendang, tapi kalau kamu konsisten kasih value, trust audience akan terus tumbuh dan itu kunci penjualan jangka panjang.
Kalau kamu masih suka bingung harus nulis apa, caption nya gimana, atau visualnya masih acak-acakan, tenang aja. Alan Creative bisa bantu! Mulai dari ngebuatkan konten yang nyentuh emosi, desain yang estetik tapi fungsional, sampai copywriting yang bisa bantu ningkatin sales, semuanya bisa kamu serahin ke tim kami. Tunggu apalagi. Yuk, segera hubungi Alan Creative sekarang juga!