Tips Menulis Evergreen Content yang Tepat

Halo, Alan Lovers! Dalam dunia pemasaran konten, terdapat satu jenis konten yang sangat bernilai dan selalu relevan—evergreen content. Apa itu evergreen content? Ini adalah jenis konten yang tetap relevan bagi pembaca, tanpa terpengaruh oleh siklus berita atau musim tertentu.

Bagi kalian para penulis, menulis evergreen content bisa menjadi strategi yang cerdas. Konten ini mampu menarik traffic organik ke postingan kalian selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, tanpa mengalami penurunan drastis dalam minat pembaca.

Namun, menulis evergreen content yang tepat bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan pemahaman yang baik tentang topik yang selalu relevan dan pengetahuan tentang cara menyajikan konten agar tetap segar dan informatif.

Dalam artikel ini, kami akan memberikan beberapa tips yang berguna untuk membantu kalian menulis evergreen content yang tepat. Dari pemilihan topik hingga penyajian konten, kami akan membagikan wawasan yang berharga agar kalian dapat menciptakan konten yang tetap relevan dan berdaya tahan lama.

Jadi, jika kalian ingin meningkatkan visibilitas konten kalian dan menarik lalu lintas organik jangka panjang, ikuti tips-tips menulis evergreen content yang kami sajikan dalam artikel ini. Siap untuk menghasilkan konten yang tidak hanya bertahan lama, tetapi juga memberikan nilai bagi pembaca kalian? Mari kita mulai!

1. Cari Topik Evergreen

Karakteristik dari topik evergreen adalah tidak tertaut oleh waktu. Misalnya, berita tentang suatu peristiwa,

A. Keyword Potensial

Kalian bisa melakukan brainstorming terkait topik yang akan diangkat ke blog/website kalian. Bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai tools, misalnya SEMRUSH, KeywordTool.io, dan masih banyak lagi.

Melalui tools tersebut, kalian bisa menentukan keyword apa yang sebaiknya digunakan untuk bisa menarik traffic yang besar. Traffic besar ini tentunya didasarkan pada banyaknya orang yang mencari topik tersebut.

B. Cek Trend, Apakah Stabil?

Sebuah topik yang bersifat evergreen berarti topik tersebut tidak mengalami penurunan tren. Lihatlah grafik tren di Keywords Explorer untuk melihat apakah suatu topik mengalami peningkatan atau penurunan popularitas dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, kita dapat melihat bahwa topik “template website” memiliki potensi lalu lintas yang tinggi tetapi sebenarnya mengalami penurunan popularitas dari waktu ke waktu:

Grafik tren “website templates” dalam Keywords Explorer menunjukkan penurunan popularitas dari waktu ke waktu.

2. Buat Evergreen Content

Menciptakan konten evergreen berarti menciptakan sesuatu yang akan relevan tidak peduli kapan dilihat. Konten tersebut harus menunjukkan kepada Google bahwa ia pantas menjadi hasil terbaik saat ini, besok, dan beberapa bulan ke depan.

Bagaimana cara melakukannya?

A. Buat konten 10X

Tujuan Google adalah memberikan hasil terbaik untuk pencarian pengguna.

Jadi, jika Anda ingin pantas mendapatkan posisi di halaman pertama, Anda perlu membuat konten berkualitas tinggi. Dan jika Anda ingin konten Anda tetap menduduki peringkat dalam jangka panjang, Anda perlu membuat konten yang jauh lebih baik daripada konten orang lain.

Di dunia pemasaran, kami menyebutnya “konten 10X”.

Banyak orang mendengar “konten 10X” dan berpikir bahwa itu adalah “seruan” untuk membuat konten mereka 10X lebih panjang. Namun, lebih panjang tidak berarti lebih baik. Bahkan, kami menemukan korelasi negatif yang moderat antara jumlah kata dan lalu lintas organik untuk posting yang lebih dari 2.000 kata. Dengan kata lain, posting dengan 10.000 kata rata-rata mendapatkan lebih sedikit lalu lintas penelusuran dibandingkan dengan posting dengan 2.000 kata rata-rata.

Gunakan “konten 10X” sebagai model mental untuk menginspirasi diri sendiri dalam menciptakan konten yang lebih baik. Dengan kata “lebih baik,” maksudnya:

1. Desain – Apakah desain konten tersebut bagus? Apakah mudah dibaca?
2. Kebermanfaatan – Apakah konten tersebut benar-benar memecahkan masalah? Hiburan – Apakah konten tersebut ditulis dengan baik dan menarik untuk dibaca? Ataukah membosankan, sehingga pembaca kesulitan untuk melanjutkan membaca?
3. Keunikan – Mengapa seseorang harus memilih konten kalian daripada yang lain? Apakah kalian menyajikan sudut pandang yang unik, memberikan solusi yang unik, atau berbagi sesuatu dari pengalaman pribadi?
4. Otoritas – Apakah kalian seorang ahli dalam niche/topik ini? Mengapa seseorang harus percaya atau mempercayai kalian ?
5. Didukung oleh data – Apakah pendapat kalian didukung oleh data atau ilmu pengetahuan? Ini tidak selalu diperlukan, tetapi konten kalian akan lebih unik dan dipercaya jika kalian melakukannya.

Pertimbangkan hal-hal ini saat menciptakan konten “10X” kalian sendiri.

B. Hindar Angle Berusia Pendek

Beberapa pemasar konten suka merujuk budaya populer (misalnya, Marvel Cinematic Universe) dalam artikel mereka. Sebagai contoh, di sini ada artikel tentang apa yang dapat dipelajari dari Jon Snow tentang pemasaran konten.

Dalam kasus ini, topik “pemasaran konten” adalah evergreen. Namun, kontennya tidak. Artikel tersebut akan terlupakan begitu hype GoT reda—dan itulah yang terjadi sekarang.

Tentu saja, ini tidak berlaku untuk setiap jenis konten. Jika tujuan Anda adalah mencapai viralitas, mengikuti tren berita, atau meliput berita penting, maka Anda tidak perlu menghindari referensi semacam itu.

Namun, jika tujuan Anda adalah menciptakan konten evergreen, maka sebaiknya hindari sudut pandang atau referensi yang sedang tren.

C. Hindari Bahasa Berusia Pendek

Tips terakhir menulis evergreen content, jika memungkinkan, hindari kata dan frasa seperti:

“Pada awal tahun ini”

“Bulan lalu”

“Kemarin”

“Tahun 202X”

Ini akan membuat konten kalian terasa ketinggalan zaman.