Halo, Alan Lovers! Saat bulan Ramadhan, salah satu hal yang ditunggu-tunggu adalah waktu iftar atau berbuka puasa. Setelah menahan lapar dan haus selama puasa, kita bisa minum dan menyantap makanan yang enak.
Tapi, sebelum kita berbuka, ada etika yang harus dilakukan yaitu berdoa. Namun, terdapat berbagai versi doa buka puasa yang dijelaskan dari berbagai keterangan hadits.
Dalam artikel ini, kami akan membahas 2 versi doa buka puasa yang umum kita jumpai. Simak artikel ini sampai selesai!
Versi 1: Riwayat sahabat Muāadz bin Zuhrah
Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁ ŁŁŁŁ ŲµŁŁ ŁŲŖŁŲ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų±ŁŲ²ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲ·ŁŲ±ŁŲŖŁ
Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartuĀ
“Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.”
Versi 2: Riwayat Sahabat Abdullah bin āUmar
Ų°ŁŁŁŲØŁ Ų§ŁŲøŁŁŁ ŁŲ£Ł ŁŁŲ§ŲØŁŲŖŁŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲ±ŁŁŁŁŲ ŁŁŲ«ŁŲØŁŲŖŁ Ų§ŁŲ£ŁŲ¬ŁŲ±Ł Ų„ŁŁŁ Ų“ŁŲ§Ų”Ł Ų§ŁŁŁŁ
Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah
āTelah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah.”
Pembahasan
Kedua versi tersebut sebenarnya dapat digunakan dan dibenarkan. Namun ada pendapat di dalam Kitab Fathul Mu’in juz 2 halaman 279. Dijelaskan, ketentuan doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadits riwayat Muāadz bin Zuhrah.Ā
Sementara lafal doa dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air.
Berikut penjelasannya:Ā
ŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŲØŁ Ų§ŁŁŁŁŲ·ŁŲ±Ł: Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁ ŁŁŁŁ ŲµŁŁ ŁŲŖŁŲ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų±ŁŲ²ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲ·ŁŲ±ŁŲŖŁ ŁŁŁŁŲ²ŁŁŁŲÆŁ – Ł ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲ·ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§ŁŁŁ ŁŲ§Ų”Ł -: Ų°ŁŁŁŲØŁ Ų§ŁŲøŁŁŁ ŁŲ£ŁŲ ŁŁŲ§ŲØŁŲŖŁŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ«ŁŲØŁŲŖŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŲ¬ŁŲ±Ł Ų„ŁŁŁĀ Ų“ŁŲ§Ų”Ł Ų§ŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ.
āDisunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka ‘Allahumma laka shumtu wa āala rizqika aftharthu’ dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: ‘Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah’.”
Namun demikian, nyaris tak ada orang berbuka puasa hanya berupa makanan tanpa minuman, kecuali sangat terdesak. Sehingga, bacaan yang sering kita dapati adalah penggabungan doa dari hadits tersebut: Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁ ŁŁŁŁ ŲµŁŁ ŁŲŖŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁ Ų±ŁŲ²ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŲ·ŁŲ±ŁŲŖŁ Ų°ŁŁŁŲØŁ Ų§ŁŲøŁŁŁ أ٠ŁŲ§ŲØŁŲŖŁŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŲ¹ŁŲ±ŁŁŁŁ ŁŁŲ«ŁŲØŁŲŖŁ Ų§ŁŲ£Ų¬ŁŲ±Ł Ų„ŁŁŁ Ų“Ų§Ų”Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹Ų§ŁŁ AllĆ¢humma laka shumtu wa āalĆ¢ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhamaāu wabtalatil āurĆ»qu wa tsabatal ajru insyĆ¢-allĆ¢h taāĆ¢lĆ¢ Artinya, āYa Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah.ā
Sumber: https://islam.nu.or.id/ramadhan/doa-buka-puasa-dibaca-sesudah-berbuka-atau-sebelumnya-NKzEr
Kesimpulan
Versi doa buka puasa tersebut sebenarnya dapat digunakan, baik yang manapun. Namun yang menjadi perbedaan pendapat adalah waktu untuk mengucapkannya. Terlepas dari perbedaan itu, semoga artikel ini dapat memberikan sedikit pencerahan bagi kita semua.
Kalau kalian membutuhkanĀ jasa pembuatanĀ websiteĀ profesional, hubungi saja Alan Creative. Yuk jangan ragu untuk mempercayakanĀ websiteĀ bisnis kamu padaĀ kami. Desain menarik, performa terbaik, dan tentunya ramah di kantong.Ā Hubungi Alan CreativeĀ sekarang juga, dapatkanĀ websiteĀ bisnis mulai dari 1jutaan aja!