Halo, Alan Lovers! Kamu sudah menaruh call to action di konten kamu, tapi enggak membuahkan hasil apa-apa? Duh, padahal call to action tuh akhir lho biar audiens ngerasa terpanggil. Penting banget nih kalau kamu bikin konten atau artikel harus banget ditaruh call to action yang bikin audiens ngelakuin sesuatu. Gimana caranya? Beberapa strategi copywriting harus diterapkan di konten, di caption, maupun diartikel. Untuk itu, yuk, coba simak penjelasan berikut ini!

1. Tentukan Tujuannya Dulu
Sebelum bikin CTA, kamu harus tahu dulu apa yang kamu mau dari audiens. Jangan asal nulis āklik di siniā atau ābeli sekarangā kalau kamu sendiri nggak yakin tujuannya apa.
Kalau kamu lagi launching produk baru, CTA-nya bisa fokus ke āYuk intip dulu produknya di sini.ā Kalau kamu lagi promosi diskon, CTA-nya bisa jadi āDapatin potongan 20% sebelum kehabisan!ā CTA yang jelas tujuannya, akan lebih mudah direspons, lho.
2. Pakai Kata-Kata Aksi yang Sederhana
CTA yang bagus itu nggak harus panjang atau ribet. Justru semakin simpel, semakin efektif. Gunakan kata kerja aktif seperti:
- Coba sekarang
- Pesan hari ini
- Dapatkan gratisnya
- Lihat selengkapnya
- Ikuti sekarang
Kata-kata ini memberi kesan gercep alias gerak cepat dan itu bisa mendorong audiens buat ambil keputusan tanpa mikir lama-lama.
3. Bikin CTA Terasa Personal
Orang lebih tertarik kalau diajak secara personal, bukan kayak dibacain iklan robot. Coba ganti gaya CTA yang terlalu umum dengan sesuatu yang lebih akrab.
Contoh nih Daripada āKlik di sini untuk info lebih lanjutā, kamu bisa pakai āPenasaran? Yuk cek infonya di sini.ā
Atau daripada āOrder nowā, kamu bisa bilang āCobain rasanya sekarang juga, yuk!ā Gaya bahasa yang ringan dan ngobrol justru bikin audiens merasa lebih dekat.
4. Mainkan Rasa Urgensi (Tapi Jangan Maksa)
Kalau kamu pengin audiens gerak cepat, kamu bisa tambahkan rasa urgensi, tapi ingat, jangan lebay atau terkesan menipu. Pilih kata-kata seperti:
- Cuma hari ini
- Terbatas
- 10 orang pertama
- Sebelum kehabisan
Urgensi ini efektif banget, asal kamu tetap jujur dan nggak overpromise.
5. Tes dan Ulang Lagi
CTA itu bukan sekali jadi. Kadang, yang menurutmu oke banget ternyata nggak ngaruh ke audiens. Makanya penting buat sering-sering tes. Coba dua versi CTA yang beda, lalu lihat mana yang performanya lebih bagus. Misalnya kamu bikin dua story, satu pakai CTA āBeli sekarangā dan satu lagi āLihat dulu testimoni pembelinyaā. Dari situ kamu bisa tahu, audiens kamu lebih tertarik yang mana.
CTA yang tajam bukan soal kata-kata yang ribet, tapi soal cara kamu mendorong audiens dengan bahasa yang pas. Sederhana, jelas, dan personal, itu kuncinya. Jadi, mulai sekarang, jangan cuma fokus di desain atau caption panjang. Perhatikan juga satu kalimat penutup yang bisa bikin orang beneran ngelakuin sesuatu.
Karena satu kalimat CTA yang tepat⦠bisa jadi pintu masuk ke banyak peluang.
Nah, sekarang kamu sudah tahu bagaimana membuat copywriting sederhana yang bisa banget membantu audiens ngelakuin sebuah tindakan? Yuk, coba terapkan barangkali ini bisa works di semua konten-konten kamu. Ingat, bikin konten atau artikel bukan sekadar asal nulis yang penting ada. Perlu juga bikin audiens ngerasa terpengaruh.
Buat kamu yang lagi mencari pembuatan konten dengan kualitas yang nggak kaleng-kaleng, coba tengok Alan Creative sekarang juga! Di sana terdapat layanan yang bisa banget bikin bisnis kamu berkembang, dimulai dari layanan pembuatan konten, desain visual, hingga strategi marketingnya. Tunggu apalagi? Yuk, segera hubungi Alan Creative sekarang juga!
Baca juga: Ngonten Terus Tapi Nggak Boom? Telusuri Masalahnya!