Halo, Alan Lovers! Sebagai seorang digital marketer, penting bagi Anda untuk mengenal CPC (Cost-per-Click). Dengan begitu, Anda bisa mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan saat memasang iklan.
Jika Anda seseorang yang bergelut di bidang digital marketing, tentunya tidak asing dengan istilah PPC (Pay-per-Click) dan CPC (Cost-per-Click), bukan begitu?
Akan tetapi, masih banyak yang berasumsi bahwa keduanya merupakan hal yang sama. Padahal, PPC dan CPC mempunyai makna yang berbeda.
Oleh karena itu, Anda perlu mengenal CPC lebih dalam lagi agar tidak keliru. Silahkan simak artikel ini hingga tuntas, ya!
Mengenal CPC: Definisi
Mengutip dari berbagai sumber, CPC dapat diartikan sebagai metrik yang digunakan untuk mengukur biaya rata-rata yang dibebankan kepada pengiklan untuk setiap klik pada iklan mereka yang ditayangkan.
Sementara itu, PPC adalah model periklanan digital dimana pengiklan membayar setiap kali pengguna meng-klik iklan mereka.
Secara sederhana, CPC lebih berfokus pada model pembayaran iklan. Sedangkan, CPC befokus untuk mengukur biaya rata-rata yang harus dibayarkan.
Mari kita bahas lebih dalam terkait CPC. Umumnya, CPC memiliki 2 model iklan yaitu biaya tetap per klik (fixed priced per click) dan biaya per klik berdasarkan penawaran (price per click based on bidding).
Baca Juga: Pakai Jasa Digital Ads atau Ngiklan Sendiri? Ini Kelebihannya!
Fixed Priced per Click
Pertama, fixed priced per click memungkinkan pengiklan untuk memiliki kontol penuh untuk menentukan biaya yang digunakan setiap kali iklan di-klik oleh audiens. Nantinya, biaya per klik tidak akan berubah walaupun ada peningkatan permintaan atau persaingan.
Sebagai contoh, pengiklan dapat menetapkan harga tetap per klik sebesar $1. Setiap kali iklan mereka di-klik, mereka akan membayar $1, tidak peduli sebarapa banyak persaingan untuk kata kunci atau posisi iklan.
Price per Click Based on Bidding
Sementara itu, biaya dalam price per click based on bidding ditentukan oleh proses lelang atau penawaran. Nantinya, pengiklan yang bersedia membayar lebih tinggi akan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan visibilitas di laman pencarian.
Sebagai contoh, pengiklan A menawarkan $1 per klik. Sedangkan, pengiklan B menawarkan $1.50 per klik. Secara otomatis, pengiklan B akan mendapatkan visibilitas yang lebih baik dan mereka akan mendapatkan tagihan biaya sesuai dengan bidding yang telah ditentukan.
Baca Juga: Contoh Kampanye Digital Marketing yang Sukses
Bagaimana Cara Menghitung CPC?
Di lain sisi, cara menghitung CPC dapat dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu:
CPC= Total Biaya Kampanye/Jumlah Klik
Dimana, total biaya kampanye merupakan jumlah uang yang Anda habiskan untuk pemasangan iklan dalam periode tertentu. Sedangkan, jumlah klik adalah jumlah total klik yang diterima oleh Anda selama periode tertentu.
Sebagai contoh, Anda menjalankan kampanye iklan online selama satu bulan dan menghabiskan total $500 untuk iklan tersebut. Selama satu bulan tersebut, Anda menerima 1.000 klik dari pengguna. Maka:
CPC = $500/1.000
= $0.50 per klik
Dapat disimpulkan, biara per klik (CPC) untuk kampanye iklan Anda adalah $0.50. Yang artinya, Anda membayar rata-rata $0.50 setiap kali iklan Anda di-klik oleh audiens.
Baca Juga: Bagaimana Brand Terkenal Menggunakan Digital Marketing?
Kesimpulan
Nah, itu tadi penjelasan singkat terkait CPC dan cara menghitungnya. Bagaimana? Anda sudah cukup mengenal CPC? Dengan begitu, Anda bisa menentukan apakah pengeluaran iklan selama ini sesuai dengan tujuan atau tidak.
Dipercaya oleh 150 lebih brand, pemerintah, startup, dan korporasi, Alan Creative merupakan software house dan digital agency di Jakarta berpengalaman dalam menjalankan digital ads yang sukses selama 7 tahun.
Gak perlu ragu! Hubungi Alan Creative sekarang juga!