Halo, Alan Lovers! Pernah enggak sih kamu ngerasa udah rajin postinh di media sosial, udah coba berbagai jenis konten dari caraousel, reels, sampai thread, tapi responnya gitu-gitu aja? Bisa jadi bukan karena konten kamu yang jelek, tapi karena kamu belum mendengarkan audiens kamu dengan baik.
Yeah, kunci penting di balik strategi media sosial yang sukses itu bukan cuma soal banyak posting, tapi juga soal social listening. Ini bukan cuma istilah keren, tapi beneran bisa bantu kamu ngertian audiens, bukan cuma ngira-ngira.
Apa Itu Social Listening?

Bayangin kamu lagi nongkrong di kafe, terus kamu dengerin obrolan meja sebelah yang lagu ngomongin produk yang kamu jual. Dari situ kamu bisa tahu mereka suka apa, sebel sama apa, dan harapannya kayak gimana.
Nah, social listening itu kurang lebih sama, tapi versi digitalnya. Kamu mendengarkan percakapan audiens di media sosial, mulai dari komentar, mention, hashtag, sampai review. Bukan buat stalking ya, tapu buat memahami apa yang sebenarnya mereka pikirkan dan rasakan.
Kenapa Social Listening Penting?
Karena strategi yang bagus datang dari data yang real. Dengan social listening, kamu bisa tahu:
- Tren apa yang lagu ramai dibahas.
- Masalah apa yang sering dirasakan audiens.
- Feedback tentang brand kamu (baik atau buruk).
- Topik apa yang bikin mereka tertarik untuk engage.
Dengan informasi ini, kamu bisa nyusun konten yang nyambung banget sama kebutuhan audiens. Tidaknperlu lagi tebak-tebakan atau asal ikut tren.
Gimana Cara Mulainya?

1. Pantau Komentar & Mention
Jangan cuma balas komen positif aja. Perhatikan juga kritik atau masukan yang muncul. Itu bisa banget jadi insight berharga buat oengembaangan konten atau produk.
2. Gunakan Tools Social Listening
Ada banyak tools yang bisa bantu kamu tracking percakapan tentang brand atau topik tertentu, sebut aja Hootsuite, Sprout Social dan lain-lain. Kalau belum familiar, kamu juga bisa mulai dari yang sederhana seperti ketika keyword atau brand kamu di kolom pencarian Twitter atau TikTok dan lihat apa yang dibicarakan orang-orang.
3. Buat Konten dari Insight.
Setelah tahu apa yang sering dibahas atau dikeluhkan, kamu bisa bikin konten yang menjawab langsung concern mereka. Misalnya, audiens kamu sering ngerasa insecure soal desain feed, kamu bisa bikin konten tips desain yang mudah dan relatable.
Masih bingung gimana cara nerjemahin suara audiens jadi strategi konten yang kuat? Tenang aja, Alan Creative bisa bantu kamu, lho! Kami terdapat pembuatan konten, pembuatan desain konten, hingga strategi marketing. Yuk, ngobrol bareng tim Alan Creative dan hubungi kami sekarang juga!
Baca Juga: Strategi Social Media Marketing untuk Kesuksesan Bisnis