fbpx
Konten Media Sosial

Biasa aja, Tapi Melekat Lama! Ini Rahasia Konten Slow-Burn!

Halo, Alan Lovers! Pernah tidak sih kamu scroll media sosial terus nemuin konten yang kesannya biasa saja, tidak heboh, tidak bombastis, tetapi entah kenapa beberapa hari kemudian kamu malah kepikiran konten itu secara terus-menerus! Nah, selamat! Kamu baru aja jadi korban dari konten berjenis slow-burn.

Baca ini: Tips Menjaga Kualitas Konten dengan Teknik Content Pruning

Apa Sih Konten Slow-Burn itu?

Konten Media Sosial | Source pict: Freepik

Konten slow-burn adalah jenis konten yang tidak langsung viral, tapi punya kekuatan untuk nempel di kepala orang dalam waktu lama. Nah, konten kayak gini biasanya lebih fokus ke storytelling, membangun koneksi emosional, atau menyampaikan pesan secara halus tapi bisa berkesan.

Bayangin aja kamu nonton film drama yang tenang, tidak banyak adegan ledakan, tapi pas ending nya malah bikin kamu diem dan mikir lama. Nah, kurang lebih seperti itu konten slow-burn.

Kenapa Konten Slow-burn Penting?

Iklan Media Sosial | Source pict: Freepik

1. Engagement jangka panjang

Jangan mengandalkan konten yang terlalu mengandalkan viral bisa cepat naik, tapi juga cepat dilupakan. Coba deh Slow-burn, meski pertumbuhannya yang pelan, tetapi yang nonton atau baca bisa jadi balik lagi dan lagi. Kenapa? Karena merasa konten ini tuh relate banget sama gue.

2. Bangun brand yang kuat

Konten slow-burn seringkali punya nilai storytelling yang bikin brand kamu itu kelihatan lebih manusiawi dan bisa dipercaya. Enggak harus cuma jualan, tapi ngajak ngobrol buat bisa berinteraksi dengan audiens.

3. Bagus buat algoritma

Yeah, algoritma suka sama konten yang walaupun naiknya pelan, tapi engagement nya stabil. Ini tandanya konten kamu bernilai dan itu bikin platform senang buat promosiin konten kamu.

Contoh Konten Slow-burn Tuh Kayak Gimana?

  • Thread Twitter yang nyeritain perjalanan brand dari nol.
  • Kreator yang membuat konten self development, kata-kata yang relatenya kadang membekas banget dipikiran.
  • Video TikTok yang isinya cerita personal atau behind the scenes.
  • Artikel yang ngebahas insight menarik tapi dibawain dengan bahasa yang relate dan tidak menggurui.
  • Carousel Instagram yang mengajarkan sesuatu dengan gaya ngobrol santai.

Pokoknya konten ini itu bukan yang ngagetin diawal, tapi pelan-pelan nyusup ke pikiran audiens.

Terus, Gimana Cara Bikin Konten Slow-burn?

  • Kenali audiens kamu, Apa yang bikin mereka mikir, senyum sendiri, atau bahkan ketampar secara halus? Di situlah kamu bisa masukin pesan kamu.
  • Cerita yang jujur dan autentik, Tidak usah selalu rapi, justru kadang audiens lebih suka yang real dan apa adanya.
  • Pakai visual yang tenang tapi estetik, biarpun tidak heboh tapi tetap enak dilihat.
  • Konsisten, karena ini slow-burn, kamu perlu sabar dan rajin. Bangun engagement pelan-pelan tapi pasti.

Kalau kamu pengin brand kamu tidak hanya sekadar ramai sesaat, tapi juga dilihat lama, mungkin saatnya kamu coba strategi konten slow-burn.

Bingung mulai dari mana? Tenang, Alan Creative siap bantu kamu bikin konten yang tidak cuma cantik di feed, tapi juga kuat di hati. Mulai dari perencanaan konten, copywriting, sampai visual desain, semua bisa disesuaikan dengan kebutuhan bahkan ada strategi marketing juga, lho!

Tunggu apalagi? Yuk, segera hubungi Alan Creative dan bikin konten kamu melekat di pikiran audiens!

Baca Juga: 3 Kelemahan Conten Evergreen Dalam Strategi Digital Marketing

Sebarkan konten ini jika bermanfaat:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

PORTOFOLIO KAMI:

PRODUK ALAN:

Media Sosial kami:

ARTIKEL POPULER!

Dapatkan info terbaru!

Dapatkan artikel & info terbaru!

Tidak ada spam, hanya artikel dan info terbaru!

KATEGORI ARTIKEL

Banyak artikel lain disini!

Baca artikel lainnya...

sejarah laravel

Sejarah Singkat Laravel

Hi Alan Lovers, Laravel adalah kerangka kerja (framework) sumber terbuka yang digunakan untuk membangun aplikasi web dengan bahasa pemrograman PHP. Laravel dikembangkan oleh Taylor Otwell

Konsultasi aja dulu. Gratis!

Hubungi kami untuk mendapatkan proposal penawaran jika project brief/requirement (dokumen proyek) sudah ada dan lengkap.
Konsultasi yuk ->
Butuh konsultasi?
Hai,

Alan Creative disini, kami berharap anda tersenyum dan bahagia hari ini. Ada yang dapat kami bantu? Jika iya, jangan sungkan menghubungi kami.

Salam hangat,
Alan Creative