Halo, Alan Lovers! Piala Dunia U20, sebuah event olahraga sepakbola bergengsi di dunia akan dilaksanakan di Indonesia, sebagai tuan rumah. Namun, harapan tersebut harus pupus atas pernyataan FIFA bahwa Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.
Bukan hanya memberikan rasa sedih bagi kita sebagai insan pecinta sepak bola, tetapi anak-anak muda, Garuda Muda yang sudah berlatih keras pun harus mengubur mimpinya. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apa penyebab batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U20?
Terpilihnya Indonesia Sebagai Tuan Rumah
Menangnya Bidding Indonesia Pada 2019
Pada bulan Oktober 2019 lalu, Indonesia ditetapkan oleh Dewan FIFA sebagai pemenang bidding (pengajuan diri) sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.
Berbagai pihak di tanah air sudah menyetujui kesanggupan untuk melaksanakan Piala Dunia U20. Mulai dari kementerian, pemerintah daerah, termasuk juga Gubernur, menandatangai komitmen dan kesanggupan dengan FIFA.
Perlu diingat, bahwa Piala Dunia U20 ini tadinya akan dilaksanakan pada tahun 2021. Namun, karena kondisi pandemi Covid-19 yang masih tinggi, akhirnya ditunda hingga tahun 2023.
Dilansir dari pssi.org, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 diumumkan langsung oleh Presiden FIFA Gianni Infantino. Pengumuman disampaikan dalam FIFA Council Meeting di Shanghai, China, tanggal 24 November 2019.
Persiapan Infrastruktur yang Masif
Erick Thohir, Ketua Komite Olimpiade Indonesia pada saat itu diutus ke beberapa negara dan juga untuk melobi FIFA. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui Indonesia sebelum terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.
Salah satunya, penyerahan dokumen yang terdiri lebih dari 250 kategori, eligibility seluruh dokumen secara administrasi, dan inspeksi ke stadion yang akan digunakan.
Pada saat itu, Pemerintah menyatakan komitmennya untuk menyukseskan Piala Dunia U-20 bahkan turut menyiapkan 10 stadion. Dimana 6 diantaranya memenuhi persyarakat dan lulu kualifikasi, yaitu:
- Stadion Jakabaring (Palembang)
- Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta)
- Stadion Si Jalak Harupat (Bandung)
- Stadion Manahan (Solo)
- Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya)
- Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar).
Pembuatan Logo dan Lagu Resmi
Persiapan Piala Dunia U20 pun dibarengi dengan peluncuran logo dan lagu resmi.
Dilansir dari Kompas.com, logo Piala Dunia U20 dirilis bertepatan dengan HUT ke-77 RI pada 2022 lalu. Logo tersebut terdiri dari globe di bagian atas dengan perpaduan warna merah, putih, biru laut, dan hijau.
Di sisi lain, Indonesia juga merilis lagu resmi Piala Dunia U20 yang dinyanyikan Lyodra, Tiara Andini, dan Ziva Magnolya berkolaborasi dengan Weird Genius pada 24 Maret 2023 lalu.
Lagu resmi Piala Dunia U-20 di Indonesia diberi judul “Glorious” dan akan diluncurkan secara lengkap pada 31 Maret 2023.
Dicoretnya Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20
Gejolak Penolakan Anti Israel
Dua bulan menjelang pelaksanaan Piala Dunia U-20, sejumlah politisi menunjukkan sikap penolakan secara terang-terangan terhadap timnas Israel yang menjadi peserta di Piala Dunia U-20.
Diantaranya adaah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster. Koster bahkan menyurati Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI untuk melarang timnas Israel bermain di Bali.
Tak lama setelah muncul persoalan tersebut, FIFA resmi membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023 yang seharusnya digelar di Bali, Jumat (31/3/2023).
Duta Besar Palestina Tidak Keberatan?
Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun mengatakan terima kasih atas posisi Indonesia dalam mendukung Palestina. Namun, meski begitu keikutsertaan Israel dalam kompetisi ini tidak mengubah posisi Indonesia.
Dalam arti lain, Dubes Palestina, mengatakan bahwa seharusnya terjadi pengkotakkan antara olahraga (sepak bola) dengan politik. Dalam konteks ini, Israel datang ke Indonesia sebagai bagian dari anggota FIFA untuk bertanding sepak bola.
Keputusan FIFA
Dalam media release-nya, FIFA telah memutuskan untuk mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. Memang tak disebutkan apa alasan pasti pencoretan tersebut karena hanya ditulis “… due to current circumstances …” yang artinya karena kondisi saat ini.
Gejolak penolakan atas kedatangan Israel ke Indonesia pun menjadi salah satu alasan kuat mengapa akhirnya Indonesia gagal menjadi tuang rumah.
Namun, terdapat juga pendapat lain di media sosial yang mengaitkannya dengan Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 lalu. Begitupun ada yang mengatakan bahwa masalah utamanya adalah ketidaksiapan infrastruktur.
Namun, yang pasti Indonesia gagal untuk menjadi tuan rumah sekaligus bertanding di Piala Dunia U20 pada tahun 2023 ini.
Kesimpulan
Kegagalan Indonesia ini tentu menjadi berita sedih bagi kita semua yang sudah menunggu lama event ini. Sudah mendapatkan kesempatan besar untuk bertanding melalui jalur tuan rumah, tapi ternyata hasil berkata lain. Semoga saja kita semua bisa berbenah diri untuk meningkatkan kualitas dan mungkin akan menjadi penyelenggara di events yang lainnya.
Selain isu tuan rumah Piala Dunia U20 yang sangat menarik untuk dibahas, bagi kalian yang juga tertarik untuk mengembangkan website tapi bingung gimana caranya, jangan khawatir. Alan Creative hadir untuk membantu menyelesaikan masalah kalian. Kami menyediakan layanan pembuatan website dengan profesional. Tunggu apalagi? Hubungi kami sekarang juga untuk mendapatkan penawaran terbaik!