Halo, Alan Lovers! Pernah nggak sih buat kamu para content creator yang kadang stuck atau merasaa burnout karena bikin konten mulu? Terus konten kamu gitu-gitu aja dan merasaa nggak menarik perhatian audiens ketika kamu melihat analitiknya? Masalah paling umum yang sering dialami para kreator dan social media admin adalah bingung mau posting apa dan capek mikirin konten terus-menerus. Inilah pentingnya menggunakan konten kalender agar konten kamu tertata rapi, nggak keabisan ide, serta bisa tetap mengikuti tren. Berikut strategi membuat konten 30 hari yang anti burnout. Yuk, simak penjelasan berikut ini!

1. Mulai dari Bikin 4 Pilar Konten
Sebelum kamu mikir harus posting tiap hari apa, tentuin dulu pilar kontennya. Anggap ini sebagai kategori besar konten yang akan kamu bikin dalam sebulan. Empat pilar cukup buat variasi, tapi nggak bikin kamu pusing. Contohnya:
- Edukasi: Tips, info, tutorial, atau fun fact
- Hiburan: Meme, relatable post, konten ringan
- Promosi: Produk, layanan, diskon, atau testimoni
- Personal/Brand Story: Behind the scene, cerita kamu, culture tim, dll
Dengan empat pilar ini, kamu jadi punya kerangka yang bisa diisi tiap minggu. Jadi nggak asal posting, tapi tetap punya arah.
2. Bikin Kalender Konten Mingguan
Setelah pilar konten ditentukan, waktunya masuk ke perencanaan mingguan. Dalam seminggu, kamu bisa alokasikan 3–5 hari buat posting. Nggak harus tiap hari kok! Justru dengan posting yang konsisten dan bernilai, hasilnya bisa lebih efektif. Contoh minggu pertama:
- Senin: Tips singkat (edukasi)
- Rabu: Meme lucu soal kebiasaan audiens kamu (hiburan)
- Jumat: Soft-selling produk dengan caption storytelling (promosi)
- Minggu: Foto santai kamu dengan cerita ringan (personal)
Tinggal diulang dan divariasikan dengan tema berbeda tiap minggunya. Simpel, kan?
3. Satu Hari Buat Batch Content
Daripada tiap hari mikir konten baru, coba sediakan satu hari khusus buat produksi konten. Namanya batch content, di mana kamu bikin 1–2 minggu konten sekaligus dalam sehari. Misalnya:
- Pagi: Nulis caption + ide visual
- Siang: Foto/video shoot
- Sore: Editing dan jadwalin di social media
Dengan cara ini, kamu bisa lebih fokus, nggak keburu-buru, dan punya waktu lebih buat hal lain. Trust me, ini life-saver banget buat kamu yang juga ngurus bisnis, kerjaan, atau kuliah!
4. Recycle & Repurpose, Biar Konten Lama Tetap Berguna
Jangan takut pakai ulang konten lama, selama masih relevan dan bernilai. Bisa kamu ubah formatnya (misal, dari carousel jadi reels), atau update info terbarunya. Contoh:
- Postingan tips lama yang performanya bagus dan bisa banget dibikin versi videonya
- Tweet lama yang lucu bisa dijadiin template Instagram
- FAQ dari customer dan bikin jadi konten Q&A mingguan
Selain hemat tenaga, ini juga memperkuat pesan brand kamu ke audiens.
Ingat, kamu nggak harus selalu bikin konten viral. Yang penting: konsisten, relevan, dan sesuai kapasitas kamu. Dengan strategi 30 hari ini, kamu bisa tetap aktif tanpa harus kehabisan tenaga. Nah, sekarang kamu sudah tahu kan strategi apa yang bisa kamu terapkan membuat konten yang fresh, baru, tetap mengikuti tren? Coba terapkan, barangkali strategi di atas adalah solusi untuk kamu semuanya.
Buat kamu yang lagi butuhin banget nih strategi promosi buat bikin bisnis makin laris, coba tengok deh Alan Creative! Di sana terdapat banyak layanan dimulai dari pembuatan konten, iklan digital, animasi, hingga strategi pemasaran dan marketing yang bisa banget bikin bisnis kamu cepat viral. Lengkap, komplit, dan pastinya berkualitas. Tunggu apalagi? Yuk, segera hubungi Alan Creative sekarang juga!
Baca Juga: Cara Konsisten dalam pembuatan Konten Media Sosial!