Hai, Alan Lovers! Ternak sapi telah menjadi kegiatan yang dilakukan oleh manusia dari zaman dahulu hingga sekarang. Kegiatan ternak sapi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan makanan, tenaga kerja, hingga bahan bakar. Di Indonesia sendiri, sapi menjadi sumber utama protein utama dalam kehidupan sehari-hari.
Di zaman yang serba canggih, kegiatan ternak sapi bisa dilakukan lebih mudah dan juga efisien. Akan tetapi, tidak semuanya bisa menggunakan teknologi ini. Hal ini dikarenakan kurangnya biaya ataupun akses yang terbatas. Sehingga, para peternak sapi lebih memilih berternak dengan metode konvensional.
Lantas, apa saja keunggulan dari ternak sapi modern dan ternak sapi konvensional? Simak ulasan di bawah ini hingga tuntas, ya!
Baca Juga: 5 Website AI Ini Bisa Permudah Kerjaan Kamu,Lho! Sudah Coba?
Ternak Sapi Konvensional
Metode ini masih sering kita jumpai di berbagai wilayah yang memiliki akses terbatas. Peternakan sapi konvensional biasanya mengandalkan metode-metode tradisional dalam proses budidaya.
Tentunya, kamu pasti pernah melihat sapi-sapi yang berkeliaran di alam terbuka, bukan? Ini merupakan salah satu contoh karakteristik dari berternak sapi dengan metode konvensional.
Sapi biasanya dibiarkan bebas berkeliaran di alam terbuka dengan memanfaatkan lahan alami sebagai tempat pemeliharaan. Selain itu, sapi yang dipelihara juga diberi pakan alami seperti rumput, daun ataupun kulit kayu sebagai pakan utama.
Metode berternak sapi konvensional juga tidak mengadopsi teknologi modern seperti mesin pengaduk, pengontrol suhu ataupun pemberi pakan otomatis. Metode ini cenderung menggunakan tenaga manusia untuk memenuhi segala kebutuhan hewan ternak.
Kelebihan Berternak Sapi Konvensional
Biaya Pemeliharaan yang Sedikit
Metode berternak sapi secara konvensional tidak memerlukan biaya yang banyak. Hal ini dikarenakan metode ini tidak menerapkan teknologi modern seperti mesin untuk pemeliharaan. Para peternak lebih menggunakan tenaga manusia untuk memberi pakan, memandikan, bahkan memerah susu sapi.
Makanan yang Lebih Sehat
Sapi yang dipelihara menggunakan metode konvensional cenderung diberi pakan alami seperti rumput, daun atau kulit kayu. Pakan ini dianggap lebih sehat bagi sapi karena tidak dicampur dengan bahan-bahan lain.
Ramah Lingkungan
Metode konvensional tidak menggunakan teknologi modern seperti mesin. Hal ini bisa mengurangi adanya emisi ataupun limbah berbahaya dari hasil pembakaran bahan bakar mesin.
Kekurangan Berternak Sapi Konvensional
Produksi yang Rendah
Tidak diterapkannya mesin untuk operasional membuat produksi dari hasil ternak menjadi rendah. Metode ternak sapi konvensional lebih memanfaatkan tenaga manusia, sehingga tidak bisa dilakukan dengan cepat dalam jumlah pemeliharaan yang banyak.
Beresiko terhadap Kesehatan Sapi dan Manusia
Ternak sapi yang dilakukan secara konvensional juga bisa menimbulkan adanya risiko penyakit infeksi pada sapi ataupun manusia. Hal ini dikarenakan sapi tidak bisa terpantau secara langsung dan juga sanitasi yang kurang.
Ternak Sapi Modern
Berternak sapi dengan metode modern biasanya sering kita jumpai di daerah perkotaan. Metode ini lebih mengutamakan teknologi modern dalam proses berternak.
Biasanya, sapi yang dipelihara ditempatkan di kendang ataupun ladang agar mudah dipantau. Sapi-sapi ini juga biasanya diberi pakan buatan yang terdiri dari jagung, kedelai atau tepung tulang sebagai pakan utama.
Kelebihan Berternak Sapi Modern
Produksi yang Tinggi
Dengan adanya bantuan teknologi modern seperti pemerah susu, pengatur suhu hingga pemberi pakan otomatis, membuat produksi dari berternak sapi modern bisa menjadi lebih tinggi. Hal ini karena segala aktivitas bisa dilakukan dengan cepat dan lebih efisien.
Kesehatan Sapi bisa Dipantau
Berternak sapi dengan metode modern biasanya sudah menerapkan standar sanitasi. Sehingga, kesehatan sapi bisa lebih terjamin. Selain itu, sapi juga bisa dipantau lebih mudah melalui sistem untuk mengurangi adanya infeksi menular.
Kekurangan Berternak Sapi Modern
Biaya yang Mahal
Karena adanya penerapan teknologi, metode ini cenderung memerlukan biaya yang tidak sedikit. Hal ini dikarenakan dibutuhkan pengeluaran lebih untuk merawat alat-alat yang telah digunakan. Terlebih lagi, alat-alat untuk pembersih kotoran yang perlu perawatan yang intensif.
Berdampak terhadap Lingkungan
Mesin yang digunakan untuk berternak biasanya mengeluarkan limbah yang berbahya. Oleh karena itu, diperlukan usaha khusus untuk mengolah limbah agar tidak berdampak terhadap lingkungan.
Kesimpulan
Dari semua metode yang telah dijelaskan, keduanya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Hal ini perlu disesuaikan dari budget dan juga akses dari teknologi tersebut yang akan digunakan.
Nah, Alan Lovers jadi tahu kan bagaimana kelebihan dan kekurangan metode konvesional ataupun modern untuk keperluan berternak? Kalau ingin tahu informasi terkait teknologi lainnya, Alan Lovers bisa mengakses link berikut ini, ya!