Halo, Alan Lovers! Terdapat kabar miring mengenai biduk rumah tangga pemain bola Arhan Pratama dan selebgram Azizah, kabar miring mengenai rumah tangga keduanyanya pertama berhembus di sosial media.
Kabar yang beredar di media sosial begitu liar, hingga tersebarnya video pornografi yang diduga sebagai Azizah. Kabar yang beredar di media sosial ini benar-benar simpang siur dan kebenarannya tidak bisa dipertanggung jawabkan. Sosial media memang seperti dua sisi koin, akan bisa sangat bermanfaat saat digunakan dalam kebaikan dan akan sangat besar daya hancurnya saat digunakan dalam keburukan.
Lantas bagaimana sih cara yang benar dalam beretika di sosial media? Dan bagaimana caranya untuk mencegah adanya penyebaran video berbau ponografi? Kuy, kita bahas bareng-bareng.
Etika saat bermain sosial media
Dilansir dari website resmi pemerintahan, terdapat undang-undang yang mengatur etika dalam bermedia sosial. Menurut UU No 19 Tahun 2016, pasal 27- 30 etika bersosial media meliputi,
1. Harus menggunakan bahasa yang baik
Dalam bermedia sosial kita harus untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar. Hindari bahasa yang mengandung makna multitafsir dan sarkas yang membuat pengguna lain merasa tidak nyaman. Biasanya menggunakan bahasa yang jelas dan lugas. Tindakan seperti ini merupakan upaya kita dalam menjaga diri dan perasaan orang lain.
Dalam kasus Arhan, sangat bijak bagi kita tidak menggunakan kata-kata yang bisa menyakiti hati, menyudutkan atau menuduh orang yang bersangkutan dalam kasus ini. Ingat, diam adalah emas.
2. Hindari penyebaran SARA, aksi kekerasan dan ponografi
Dalam kasus ini, selain terjadi simpang siur berita yang beredar, warganet juga dihebohkan dengan penyebaran video syur oleh beberapa oknum. Penyebaran video semacam itu, jelas sangat bertentangan dengan peraturan undang-undang yang ada.
Dalam bersosial media, penting bagi kita memperhatikan pentingnya filter diri untuk pandai dalam menyeleksi konten yang menyinggung SARA, pornografi dan aksi kekerasan.
Cara pencegahan hal-hal semacam ini, bisa dilakukan dengan langkah kecil seperti menanamkan pada diri, bahwa hal semacam pornografi sesuatu yang salah dan harus dijauhkan. Jangan pernah membagikan konten-konten berbau pornografi karena ini melanggar UU ITE.
Baca juga: Bukti KDRT Selebgram Cut Intan, Kenali 3 Jenis Kamera CCTV
3. Melakukan kroscek terhadap berita yang beredar
Ingat, tidak semua berita yang tersebar di sosial media merupakan berita yang benar. Sehingga penting bagi kita untuk selalu melakukan kroscek terhadap berita yang kita dapatkan, hal ini bertujuan untuk mengjindari dari penyebaran berita hoax dan hal buruk lainnya.
Kasus seperti yang terjadi pada Azizah dan suaminya, tidak akan menjadi sebesar ini jika semua orang sabar untuk menunggu klarifikasi yang bersangkutan sebagai sumber informasi valid.
4. Tidak berlebihan dalam menyampaikan informasi pribadi
Informasi pribadi merupakan data yang sangat penting, karena ini menyangkut kehidupan pribadimu. Terlalu terbuka terhadap informasi pribadi akan membuka peluang kejahatan. Sudah banyak kasus kejahatan yang terjadi akibat terlalu mengumbar informasi pribadi.
Kita harus sadar dan memberikan batasan atas apa yang sebaiknya dibagikan ke publik atau tidak.
So, itulah beberapa hikmah yang dapat kita amvil dari kasus Arhan dan istrinya, agar kita bisa etika saat bersosial media dan juga cara kita dalam mencegah beredarnya video pornografi.
So, bijaklah dalam bersosial media, gunakan etika yang sudah diatur dalam undang-undang negara kita, sebagai bentuk dari cara kita menghargai diri sendiri, orang lain dan negara.
Btw, gimana artikelnya hari ini? Selain artikel ini, di Alan Creative ada banyak beragam artikel menarik lainnya seputar teknologi hingga digital marketing. Pas banget buat temenin kamu dalam menambah wawasan baruā¦ kamu suka artikel tema apa nih?