Hi Alan Lovers, Affiliate Marketing dan MLM (Multi-Level Marketing) adalah dua model bisnis yang sangat populer di era digital ini. Keduanya menawarkan kesempatan untuk menghasilkan uang dengan cara yang berbeda. Namun, seringkali orang bingung untuk memilih yang mana yang lebih menguntungkan untuk dijalankan. Lalu, bagaimana perbandingan antara Affiliate Marketing dan MLM?
Affiliate Marketing
Affiliate Marketing adalah model bisnis di mana seorang afiliasi mempromosikan produk atau layanan orang lain. Lalu, mendapatkan komisi atas setiap penjualan atau tindakan yang dihasilkan melalui tautan afiliasi yang disediakan. Dalam Affiliate Marketing, afiliasi tidak perlu menciptakan atau memproduksi produk mereka sendiri. Sebaliknya, mereka memasarkan produk atau layanan orang lain dan menerima bagian dari hasil penjualan yang dihasilkan dari tautan afiliasi yang mereka sebarkan.
Cara kerja Affiliate Marketing adalah dengan afiliasi mempromosikan produk atau layanan orang lain melalui tautan afiliasi yang disediakan. Tautan afiliasi ini mengarah ke halaman penjualan produk atau layanan yang dipromosikan. Ketika seseorang mengklik tautan afiliasi dan melakukan pembelian atau tindakan tertentu (seperti mendaftar untuk layanan). Afiliasi akan menerima komisi atas penjualan atau tindakan tersebut.
Keuntungan Affiliate Marketing adalah fleksibilitas dan kebebasan dalam menjalankan bisnis. Afiliasi dapat memilih produk atau layanan yang ingin mereka promosikan, dan dapat bekerja dari mana saja dan kapan saja. Selain itu, afiliasi tidak perlu menangani proses pengiriman atau layanan pelanggan, karena itu semua ditangani oleh pemilik produk atau layanan. Hal ini memungkinkan afiliasi untuk fokus pada mempromosikan produk dan meningkatkan penjualan, tanpa harus memikirkan hal-hal teknis yang terkait dengan produk atau layanan tersebut.
MLM (Multi-Level Marketing)
MLM (Multi-Level Marketing) adalah model bisnis di mana seorang distributor menjual produk dan merekrut orang lain untuk bergabung sebagai distributor di bawah mereka. Seorang distributor akan mendapatkan komisi atas penjualan produk mereka sendiri, serta komisi dari penjualan produk oleh distributor yang direkrut di bawah mereka.
Cara kerja MLM adalah dengan distributor menjual produk dan merekrut orang lain untuk bergabung sebagai distributor di bawah mereka. Setiap distributor yang direkrut akan membentuk jaringan yang semakin besar. Setiap penjualan produk akan menghasilkan komisi bagi distributor yang menjual produk tersebut, serta komisi bagi distributor yang merekrut distributor tersebut.
Keuntungan MLM adalah bahwa distributor dapat membangun bisnis mereka sendiri dengan dukungan dari perusahaan MLM yang menyediakan pelatihan dan dukungan pemasaran. Selain itu, MLM juga menawarkan peluang penghasilan pasif, di mana distributor dapat menerima komisi dari penjualan oleh distributor di bawah mereka tanpa harus menjual produk sendiri. Namun, untuk mencapai kesuksesan dalam MLM, diperlukan kerja keras dan keterampilan dalam menjual produk serta merekrut distributor baru. Selain itu, beberapa program MLM dapat menjadi kontroversial karena penekanannya pada merekrut anggota baru daripada menjual produk.
Baca Juga: Panduan Memulai Facebook Ads untuk Pemula
Perbandingan Affiliate Marketing vs MLM
Perbandingan Affiliate Marketing vs MLM memungkinkan kita untuk membandingkan keuntungan dan kerugian dari kedua model bisnis tersebut. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membandingkan Affiliate Marketing dan MLM:
Potensi Penghasilan
Dalam Affiliate Marketing, penghasilan tergantung pada komisi yang diterima dari penjualan atau tindakan yang dilakukan melalui tautan afiliasi. Potensi penghasilan dapat bervariasi tergantung pada jumlah penjualan yang dihasilkan. Sedangkan dalam MLM, penghasilan dapat berasal dari penjualan produk, komisi dari penjualan produk oleh distributor yang direkrut, dan bonus dari pencapaian target penjualan. Potensi penghasilan dalam MLM lebih besar, tetapi juga lebih sulit untuk dicapai.
Biaya Bergabung
Bergabung dengan program Affiliate Marketing biasanya gratis, karena afiliasi tidak perlu membayar biaya untuk bergabung dengan program tersebut. Sedangkan bergabung dengan program MLM seringkali memerlukan biaya untuk membeli produk atau paket pendaftaran, sehingga biaya awal untuk bergabung dalam program MLM lebih besar.
Risiko Kegagalan
Dalam Affiliate Marketing, risiko kegagalan lebih rendah karena afiliasi tidak perlu memikirkan persediaan produk, pengiriman, atau layanan pelanggan. Sedangkan dalam MLM, risiko kegagalan lebih besar karena distributor perlu memikirkan persediaan produk, pengiriman, dan layanan pelanggan, serta merekrut dan mendukung distributor baru.
Fleksibilitas
Dalam Affiliate Marketing, afiliasi dapat bekerja dari mana saja dan kapan saja, dan dapat memilih produk atau layanan yang ingin mereka promosikan. Sedangkan dalam MLM, distributor biasanya memiliki tanggung jawab untuk mengadakan pertemuan dengan calon pelanggan dan distributor baru, sehingga mereka harus mempertimbangkan jadwal mereka untuk mengelola bisnis MLM mereka.
Kesimpulan
Berdasarkan perbandingan diatas jika tujuannya adalah untuk menghasilkan penghasilan tambahan tanpa memerlukan risiko besar dan fleksibilitas dalam bekerja, maka Affiliate Marketing mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Namun, jika ingin membangun bisnis besar dengan potensi penghasilan yang lebih besar tetapi siap mengambil risiko dan memiliki kemampuan dalam mengelola bisnis, maka MLM dapat menjadi pilihan yang lebih baik.
Yakin gak mau dapat cuan sambil rebahan? Saatnya punya pasif income lebih dengan berafiliasi dengan Alan Creative. Komisi 1-8% untuk setiap proyek yang deal (Tidak ada nilai minimal proyek di Alan Creative Group). Kamu bisa leluasa mengajak siapapun menggunakan jasa layanan dan produk-produk yang ada di Alan Creative Group. Daftar sekarang!