fbpx
Campaign

Apa Itu Content Pillar dan Gimana Cara Nentuin Isinya?

Halo, Alan Lovers! Kamu bingung mau bikin konten apalagi buat media sosial kamu? Feed Instagram udah mulai sepi, ide konten rasanya mentok terus. Tiap mau posting, pasti buka Canva dari nol, mikir caption dari awal lagi, dan hasilnya gitu-gitu aja. Duh, udah kacau. Nah, kondisi kayak gini bisa banget dihindari kalau kamu udah punya yang namanya content pillar.

Apa itu Content Pillar? Content pillar itu ibarat fondasi untuk semua konten yang kamu buat. Kalau brand diibaratkan rumah, maka content pillar adalah kerangka yang bikin rumahnya kokoh dan bentuknya jelas. Dari situ, kamu jadi tahu harus bikin konten tentang apa aja, dan gak asal posting. Semuanya jadi lebih terarah.Misalnya kamu punya brand minuman sehat. Content pillar nya bisa aja terbagi jadi tiga, yaitu edukasi soal manfaat buah, tips gaya hidup sehat, dan promosi produk. Jadi setiap kamu mau bikin konten, tinggal lihat aja dari tiga pilar itu. Hari ini mau edukasi? Oke, bikin konten tentang manfaat buah naga. Besok mau promosi? Bisa buat konten tentang diskon paket hemat. Gak perlu pusing tiap hari mikir dari nol.Lalu, gimana sih caranya nentuin isi dari content pillar?

Berikut beberapa langkah yang bisa kamu ikuti:

Campaign
campaign | Source pict by Unsplash

1. Kenali Siapa Audiensnya

Kamu harus tahu target audiens kamu itu siapa. Mereka butuh informasi seperti apa, dan biasanya nongkrong di platform mana. Kalau target kamu anak muda yang aktif dan peduli kesehatan, maka kontennya harus ringan, cepat dicerna, dan relevan sama keseharian mereka.

2. Tentukan Tujuan Brand

Apa yang ingin dicapai dari konten kamu? Brand kamu mau dikenal sebagai apa? Kalau misalnya kamu pengen jadi brand yang edukatif dan fun, berarti pilar konten kamu bisa terdiri dari edukasi, hiburan, dan gaya hidup. Jangan bikin konten yang melenceng jauh dari arah ini.

3. Analisis Kompetitor

Lihat apa yang dilakukan brand lain di niche yang sama. Pelajari konten mana yang berhasil, mana yang sepi respon. Dari situ kamu bisa cari celah, bikin konten yang tetap relevan tapi punya pendekatan berbeda.

4. Susun 3–5 Pilar Utama

Idealnya, kamu punya 3 sampai 5 content pillar biar variasi kontennya cukup tapi gak bikin bingung sendiri. Misalnya:

5. Gunakan Sebagai Panduan Rutin

Jangan cuma dibuat, lalu ditinggal. Gunakan content pillar ini sebagai rujukan waktu nyusun kalender konten mingguan atau bulanan. Konten jadi lebih konsisten dan gak loncat-loncat topiknya.

Nah, content pillar bukan sekadar istilah keren dalam digital marketing, tapi alat yang benar-benar bisa bantu kamu bikin konten yang terarah, konsisten, dan relevan.

Buat kamu yang kepengen bikin konten iklan di televisi atau kanal lainnya. Bisa banget hubungi Alan Creative! Di sana terdapat banyak layanan yang bisa banget kamu coba untuk mengembangkan bisnis kamu, lho! Layanan apa aja? Dimulai dari pembuatan konten, iklan digital, pembuatan aplikasi, pembuatan website, hingga strategi marketing! Lengkap, komplit, dan pastinya berkualitas!

Yuk, tunggu apalagi? Hubungi Alan Creative sekarang juga!

Baca Juga: 3 Manfaat Content Pillar pada Website Bisnis Kamu

Sebarkan konten ini jika bermanfaat:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

PORTOFOLIO KAMI:

PRODUK ALAN:

Media Sosial kami:

ARTIKEL POPULER!

Dapatkan info terbaru!

Dapatkan artikel & info terbaru!

Tidak ada spam, hanya artikel dan info terbaru!

KATEGORI ARTIKEL

Banyak artikel lain disini!

Baca artikel lainnya...

Mengetahui Perbedaan Domain Dan Hosting

Halo Alan Lovers, apakah bisnis Anda sudah menggunakan website? Dalam perkembangan era digital marketing saat ini, website jadi salah satu media promosi yang efektif untuk

id_IDID

Konsultasi dengan Expert Alan Creative biar OMZETmu meroket!!!

Konsultasi sekarang bersama Alan Creative mengenai pembuatan website agar omzetmu meroket.