Halo, Alan Lovers! Kalian tahu enggak sih kalau disetiap platform media sosial itu punya algoritma yang berbeda-beda? Pasti tahu dong ya! Yap, kamu nih yang udah mulai merambah ke dunia perkontenan jangaan asal upload satu konten di semua platform! Kenapa? Ya… karena terbilang tidak efektif. Sudah jelas algoritma nya beda-beda maka kontennya juga perlu disesuaikan karena audiensnya pun bisa saja berbeda. So, di sini ada beberapa informasi mengenai platform media sosial yang bisa kamu gunakan biar perkontenan kamu makin lancar jaya. Yuk, simak!
1. Instagram
Instagram itu surganya visual. Orang buka Instagram buat lihat hal-hal yang menarik secara tampilan, lho. Feed yang rapi, foto yang diedit manis, carousel dengan desain kekinian, semua itu nilai jual utama di sini.
Kalau kamu upload video yang nggak dipoles atau caption yang seadanya, kemungkinan besar bakal tenggelam. Konten edukatif pun harus dibungkus dengan desain yang cakep dan storytelling yang kuat. Jadi, jangan asal tempel konten dari TikTok ke Instagram ya, sesuaikan dulu tampilannya.
2. TikTok
Nah, beda lagi sama TikTok. Di sini, konten yang terlalu halus dan terlalu rapih kadang justru dicuekin. Yang dicari adalah keaslian, spontanitas, dan vibes yang relate. Kamu bisa pakai storytelling pendek, audio viral, atau tren yang sedang rame.
Misalnya kamu punya behind the scene bikin produk, di TikTok bisa kamu tampilkan dengan gaya lucu dan cepat. Di Instagram, konten yang sama mungkin perlu diedit lebih rapi dan dikasih tulisan estetis.
3. Twitter (X)
Kalau kamu main Twitter, ingat satu hal ya kalau orang di sini suka mikir dan debat. Jadi, konten kamu harus punya isi meskipun cuma 280 karakter. Kamu bisa lempar pendapat, fakta unik, atau tanya jawab yang mengundang interaksi.
Jangan pakai gaya caption Instagram yang panjang dan lebar, karena bisa bikin orang skip. Satu atau dua kalimat yang tajam dan bisa bikin mikir justru jauh lebih ampuh di sini.
4. LinkedIn
LinkedIn itu tempatnya orang ngobrol soal pekerjaan, industri, dan pengalaman. Kalau kamu posting gaya TikTok yang terlalu santai di sini, bisa-bisa malah dianggap nggak serius, lho. Benaran!
Di LinkedIn, kamu bisa bagikan pengalaman kerja, pencapaian tim, atau insight dari dunia bisnis yang kamu jalani. Tapi tetap, gaya bahasanya nggak harus kaku. Yang penting tetap sopan dan bernilai.
Satu konten bisa punya banyak nyawa, asal kamu tahu cara mengolahnya sesuai tempat. Daripada nge-post hal yang sama mentah-mentah di semua platform, mending ambil waktu sedikit buat menyesuaikan gaya, caption, dan formatnya. Percaya deh, hasilnya bakal jauh lebih maksimal.
Ingat, konten yang bagus itu bukan cuma soal ide, tapi juga soal penempatan. Karena beda platform, beda juga cara audiens menanggapi. Jadi, yuk mulai lebih cermat dan strategis saat posting kontenmu!
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan platform yang tepat biar konten media sosial kamu aktif semua tapi dengan posting konten yang konsisten? Yap, jangan lupa diterapkan baranagkapi ini works di kamu. But, kalau kamu kewalahan lebih baik kamu aktif dan fokus di salah satu platform terlebih dahulu biar makin mudah. Kalau followersnya udah banyak kamu bisa menggiringnya ke media sosial kamu yang lain.
Buat kamu yang lagi mencari pembuatan konten dengan kualitas yang nggak kaleng-kaleng, coba tengok Alan Creative sekarang juga! Di sana terdapat layanan yang bisa banget bikin bisnis kamu berkembang, dimulai dari layanan pembuatan konten, desain visual, hingga strategi marketingnya. Tunggu apalagi? Yuk, segera hubungi Alan Creative sekarang juga!
Baca juga: Cara Optimalkan Media Sosial untuk Promosi Kuliner Ramadan
ID 
EN