Halo, Alan Lovers! Sudah tahukan dalam digital marketing peran konten sangatlah penting. Tapi, kadang bingung gak sih lebih baik fokus membuat konten brand awareness atau konten edukasi? So, kali ini kita akan membahas mengenai hal ini.
Simak artikel ini sampai tuntas untuk menemukan jawaban yang kamu cari….
Pengertian konten brand awareness dan education content
Brand Awareness disebut juga sebagai kesadaran konsumen terhadap brand (merek), sehingga merk tersebut mampu muncul dan dikenal pada benak konsumen.
Kesadaran merek ini akan memudahkan konsumen untuk membedakan satu produk dengan produk yang lain melalui nama brand, tagline atau warna yang ada dalam sebuah jasa atau produk. Konten yang berisi kesadaran merk akan banyak menampilkan nama brand untuk memudahkan konsumen mengingatnya. Contoh konten seperti iklan promosi, profil merk dan kampanye hastag.
Sedangkan, konten edukasi adalah konten yang berisi beragam ilmu baik secara teoritis maupun experience, yang akan memberikan wawasan baru dan juga memperdalam wawasan pembaca terkait sebuah topik yang dibicarakan. Contoh konten edukasi seperti artikel blog, tutorial dan lainnya.
Keuntungan dan kelemahan konten brand awareness
Membuat konten dengan kesadaraan merek akan memberikan kamu keuntungan berupa meningkatnya visibilitas merek, membangun citra positif terhadap merek kamu buat dan juga memperkenalkan merek untuk lebih dicintai konsumen.
Di Indonesia, contoh produk yang kesadaran mereknya telah begitu melekat seperti produk aqua, produk pepsoden dan rinso. Produk-produk tersebut merupakan produk dibawah naungan unilevers yang sadar betul bagaimana brand awareness penting dalam sebuah produk atau jasa.
Sedangkan, untuk kelemahan dari konten ini terletak dari terlalu fokus terhadap pengenalan merek akan membuat informasi produk atau jasa jadi kurang mendalam.
Keuntungan dan kelemahan konten edukasi
Konten edukasi memberikan keuntungan berupa mampu membangun kepercayaan audiens, menarik lebih banyak audiens yang mencari informasi. Selain itu, konten edukasi juga merupakan konten yang berumur panjang, artinya konten tersebut akan terus relevan dengan setiap masa.
Kelemahan dari konten edukasi terletak dari proses pembuatan konten yang lumayan menyita banyak waktu untuk menghasilkan konten yang berkualitas, serta tidak meningkatkan visibilitas merek pada benak audiens.
Mana yang lebih efektif untuk digital marketing bisnismu?
Kedua konten memiliki kelemahan dan keungulannya masing-masing. Untuk menjawab pertanyaan mana yang efektif, maka kita harus meninjau terlebih dahulu apa tujuan dari bisnis yang kamu buat. Jika kamu fokus untuk meningkatkan kesadaran merek, maka kamu harus memperbanyak konten brand awareness. Jika kamu ingin membangun kepercayaan audiens, kamu bisa memperbanyak konten edukasi.
Selain memilih antara keduanya, kamu juga bisa mengkombinasikan kedua konten itu untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal. Kamu hanya perlu mengimbangi antara konten kesadaran merek atau konten edukasi.
So, jadi itulah penjelasan mengenai dua konten yang sering digunakan dalam digital marketing. Selain artikel ini, di Alan Creative bisa memperoleh lebih banyak artikel menarik dan informatif lainnya. Stay tuned…