fbpx
How-to-use-word-of-mouth-marketing-to-grow-your-business

Word of Mouth Marketing, Masihkah Relevan?

Halo, Alan Lovers! Dunia marketing tentu akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Misalnya, sejak perkembangan teknologi digital, muncul pula istilah digital marketing dimana teknologi digital menjadi elemen utamanya. Berbeda dengan era sebelumnya dimana media cetak seperti brosur dan spanduk menjadi salah satu media yang efektif di zamannya. Salah satu metode marketing paling tua adalah word of mouth atau pemasaranan melalui mulut ke mulut.

Karena keterbatasan teknologi informasi, maka penyebaran informasi pun hanya dilakukan ketika ada pertemuan secara langsung. Namun, yang menjadi pertanyaan, apakah word of mouth marketing masih relevan untuk digunakan pada saat ini?

Simak terus artikel ini!

Apa Itu Word of Mouth Marketing?

Konsep

Word of mouth marketing adalah proses untuk menghadirkan diskusi organik mengenai sebuah brand. Word of mouth marketing merupakan pemasaran yang gratis karena didasarkan pada kesadaran dan kepuasan konsumen dalam menggunakan sebuah brand. Biasanya, seseorang merekomendasikan sebuah produk kepada lingkungan terdekatnya yang dirasa memiliki kebutuhan yang sama.

Lanai Moliterno, founder dari Sozy mengatakan,

Word of mouth is the most effective marketing channel, but more importantly, it is the only thing that really shows that what you are building has any true value.

Pentingnya Word of Mouth Marketing

Dalam riset yang dilakukan oleh Nielsen terhadap 28.000 responden di internet dari 56 negara, 92% konsumen di seluruh dunia mengatakan bahwa mereka mempercayai rekomendasi dari teman dan keluarga. Angka tersebut merupakan persentase tertinggi disusul oleh opini konsumen yang diposting secara online serta konten yang ditulis seperti di koran.

Hal ini disebabkan oleh kebiasaan konsumen yang seringkali melihat testimoni yang didapatkan oleh orang lain sebelum membeli sebuah produk. Terutama, jika hal tersebut disampaikan oleh orang terdekatnya. Sudah bisa dipastikan tingkat influence atau pengaruhnya bisa lebih kuat lagi. Apalagi dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, kita bisa berkomunikasi dengan rekan dengan sangat mudah untuk membicarakan sebuah produk.

Dalam riset lainnya yang dilakukan oleh Edelman pada tahun 2019, 63% konsumen diantara usia 18 dan 34 tahun mengatakan bahwa, “trust what influencers say about brands much more than what brands say about themselves in their advertising.Riset lainnya yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, menjelaskan bahwa microinfluencer dapat meningkatkan 18% penjualan melalui diskusi dan ngobrol mengenai sebuah produk.

Bagaimana Cara Memaksimalkan Potensi Word of Mouth Marketing?

Lalu, bagaimana cara membuat konsumen membicarakan sebuah brand atau produk? Merujuk pada Jonah Berger, profesor dari Wharton School of the University of Pennsylvenia, ada enam hal yang perlu diperhatikan.

1. Social Currency

Seseorang akan atau senang melakukan word of mouth marketing jika rekomendasi mereka dapat meningkatkan status mereka di hadapan orang lain. Misalnya jika mereka terlihat memiliki pengetahuan tinggi, pintar, atau kaya.

2. Triggers

Rekomendasi merupakan hal yang berada di dalam top of mind. Ketika kita melihat sesuatu, maka akan teringat sesuatu yang lainnya. Misal, seorang teman bertanya dimana tempat yang paling bagus untuk membuat website. Pasti akan muncul satu nama utama dalam benak kita, misalnya Alan Creative. Hal itu menjadi salah satu bentuk word of mouth marketing.

3. Emotion

Ketika kita memiliki hubungan emosional dengan suatu hal, akan lebih memungkinkan bagi kita untuk menceritakan hal tersebut pada orang lain. Sehingga, produk atau brand yang dibuat pun harus bisa memberikan kepuasan emosional bagi konsumen.

4. Public

Pastikan bahwa produk atau brand yang dimiliki bisa diakses oleh publik. Karena mereka lah yang akan menjadi agen pemasaran bisnis ke depannya.

5. Practical Value

Manusia suka untuk menolong satu sama lain. Sehingga, brand atau produk yang memberikan hal tersebut akan sangat mungkin untuk direkomendasikan oleh seseorang kepada orang lain yang mengalami masalah serupa.

6. Stories

Kita pasti menyukai cerita. Karena dengan cerita, kita bisa mengingat sesuatu dengan lebih mudah dan menyenangkan. Begitupula dengan brand atau produk, harus memiliki cerita yang menyelimutinya agar bisa membangun hubungan yang baik dengan konsumen atau pengguna.

Jika bingung untuk melakukan pemasaran, saat ini sudah banyak pihak penyedia jasa pemasaran. Salah satunya adalah Alan Creative. Kami sudah berdiri lebih dari 7 tahun dan dipercaya oleh berbagai klien mulai dari UMKM, korporasi, hingga instansi pemerintahan dan kementerian. Kami menyediakan layanan branding kit yang dapat membantu mengembangkan bisnis kamu.

Hubungi kami sekarang juga untuk mendapatkan penawaran terbaik!

Sebarkan konten ini jika bermanfaat:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PORTOFOLIO KAMI:

PRODUK ALAN:

Media Sosial kami:

ARTIKEL POPULER!

Dapatkan info terbaru!

Dapatkan artikel & info terbaru!

Tidak ada spam, hanya artikel dan info terbaru!

KATEGORI ARTIKEL

Banyak artikel lain disini!

Baca artikel lainnya...

id_IDID

Konsultasi aja dulu. Gratis!

Hubungi kami untuk mendapatkan proposal penawaran jika project brief/requirement (dokumen proyek) sudah ada dan lengkap.
Konsultasi yuk ->
Butuh konsultasi?
Hai,

Alan Creative disini, kami berharap anda tersenyum dan bahagia hari ini. Ada yang dapat kami bantu? Jika iya, jangan sungkan menghubungi kami.

Salam hangat,
Alan Creative