fbpx
Design Thinking (Clay Zeigler/contentplus.paceco.com)

Yuk Kenali Design Thinking, Tips Untuk Memulai Bisnis

Halo, Alan Lovers! Kamu pernah kepikiran untuk punya bisnis? Tapi, kadang emang suka bingung ya harus mulai dari mana. Bukan cuma darimana, tapi modalnya gimana huhu. Eits, kalau kamu mau mulai bisnis, gak selalu perlu modal uang kok, tapi modal waktu, pikiran, dan tenaga pun bisa jadi modal buat kamu. Jadi, kita mau sharing nih sama kamu tentang tips untuk memulai bisnis dengan menggunakan design thinking. Yuk simak terus artikelnya!

Apa Itu Design Thinking?

Jadi, design thinking merupakan sebuah proses mendesain sebuah ide yang bertujuan untuk memecahkan sebuah masalah yang dihadapi oleh seseorang. Seperti yang bisa kalian lihat di gambar, design thinking memiliki lima unsur utama, diantaranya:

  • Empathize atau berempati dengan apa yang dialami dan dirasakan oleh seseorang
  • Define atau menyatakan kebutuhan dan masalah yang dihadapi seseorang
  • Ideate atau mengideasi solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi seseorang
  • Prototyping atau membuat purwarupa dari ide yang sudah dirancang
  • Test atau melakukan pengujian untuk melihat apakah solusi yang kita tawarkan bisa menyelesaikan masalah yang diangkat

Lalu, bagaimana cara kita menerapkannya?

Langkah Untuk Menerapkan Design Thinking

Empathize

Langkah penting dan utama dari design thinking adalah bagaimana kita bisa berempati terhadap apa yang dirasakan oleh orang lain. Contoh simpelnya, ketika kita berjalan di trotoar, terlepas dari trotoarnya berlubang atau terhalang oleh pohon bukanlah sebuah masalah. Tetapi, jika kita berempati terhadap kemungkinan atau bahkan pengalaman seseorang yang disabilitas dan harus menggunakan tongkat atau kursi roda, kondisi trotoar seperti itu akan menjadi masalah karena sulit untuk berjalan di sana.

Cara kita berempati dalam artian menggali informasi pun bisa dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari observasi hingga wawancara. Kita bisa menggali berbagai informasi yang ada dalam pikiran orang lain terkait bagaimana cara mereka melihat dan merasakan kondisi di sekitarnya. Hal penting yang diperhatikan ketika berempati adalah mencoba menjadi pendengar yang baik dan jauhkan sejenak apa yang ada di pikiran kita. Cukup dengarkan dan pahami apa yang orang lain rasakan dan mereka anggap sebagai sebuah masalah.

Define

Setelah melakukan empati, selanjutnya kita harus mengorganisasikan data-data yang ditemukan. Kenapa kita harus mengorganisasikannya? Karena data yang kita dapatkan secara mentah pasti akan sulit untuk bisa dipahami. Misal, berdasarkan hasil observasi dan wawancara, data yang didapatkan adalah orang disabilitas sulit untuk berjalan di trotoar yang rusak, mulai dari sulit untuk melaju karena terhalang pohon hingga kursi roda yang terjebak di sebuah kubangan.

Data-data yang sudah kita organisasikan tersebut akan menjadi basis bagi langkah yang akan dilakukan selanjutnya, yaitu melakukan ideasi solusi.

Ideate

Setelah kita mendapatkan gambaran masalah yang dihadapi oleh seseorang, selanjutnya kita bisa melakukan ideasi solusi yang akan dibuat. Misal, untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi orang disabilitas dalam menggunakna trotoar, solusi yang bisa kita tawarkan dapat berupa:

  • Membuat kursi roda yang lebih fleksibel untuk menghadapi berbagai medan di jalanan
  • Memperbaiki trotoar yang rusak dan menebang pohon yang menghalangi jalan
  • Membuat sebuah campaign untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pemenuhan hak pejalan kaki disabilitas dalam menggunakan trotoar

Cukup banyak bukan solusi yang bisa diangkat? Bener, karena prinsipnya kita harus menyediakan berbagai solusi untuk menyelesaikan sebuah masalah, bukan sebaliknya, menyelesaikan berbagai masalah dengan satu solusi.

Prototyping

Dari berbagai ide solusi tersebut, langkah design thinking selanjutnya kita bisa membuat prototype untuk kemudian digunakan. Misalnya untuk ide kursi roda yang lebih fleksibel, kita bisa merancang kursi roda tersebut dengan layak pakai seminimum mungkin. Seperti yang dapat kita lihat pada gambar di atas, sebelum membuat mobil, kita bisa membuat skateboard terlebih dahulu. Mengapa? Karena prototype merupakan produk yang seharusnya kita buat untuk melihat efektivitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan pengguna.

Misalnya, masalah yang mau kita selesaikan adalah bagaimana cara agar bisa berpindah dari suatu tempat ke tempat lain dengan mudah dan tidak melelahkan. Nah, ide solusi kita adalah menciptakan sebuah produk yang mampu mengantarkan seseorang dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal yang bisa kita buat pertama kali adalah skateboard, kenapa? Karena skateboard memiliki value mengenai transportasi tersebut dan juga mudah dan murah untuk dibuat. Bakal boncos kan kalo kita langsung bikin mobil tapi ternyata gak dibutuhin orang?

Testing

Nah, prototype yang udah kita buat sebelumnya harus kita tes kepada sasaran pengguna untuk ngeliat apakah produk ini cocok untuk mereka gunakan atau ngga. Hal ini berhubungan sama kenapa ide yang dibuat sebaiknya lebih dari satu dan prototype-nya pun dibuat seminimum mungkin (minimum viable product), karena ketika hasil tes menunjukan ketidakcocokan, kita harus mencari ide lain atau jika ternyata kurang optimal, kita harus meningkatkan kembali prototype yang dites.

Pada akhirnya, proses testing ini kembali kepada tahap empati dimana kita harus berempati terhadap penilaian seseorang terhadap produk yang kita buat. Kemudian, kita lakukan define dan ideasi ulang untuk selanjutnya dibuatlah prototype hasil iterasi yang telah dilakukan.

Tips Untuk Memulai Bisnis (Menerapkan Design Thinking)

Dari penjelasan sebelumnya, dapat diketahui bagaimana design thinking memiliki kata kunci menyelesaikan masalah dan berpusat pada pengguna. Dalam bisnis pun, sadar atau tidak, kita dituntut untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh orang banyak. Kita berjualan kopi, bukan hanya berjualan, tetapi menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan orang lain yang membutuhkan tempat bersantai, bercengkrama sambil meminum kopi, hingga tempat untuk menyelesaikan tugas sekolah/kuliah.

Dengan kemampuan empati tersebut, kita bisa menjadi seorang inovator di dalam masyarakat. Misalnya kamu menemukan masalah bagi orang yang sulit untuk melakukan mobilisasi dalam berbelanja di pasar tradisional, kamu tidak perlu mengeluarkan uang untuk menyelesaikan masalah tersebut, kamu bisa melakukan ideasi untuk menghubungkan dan mengajak berbagai pihak untuk saling berkolaborasi menyelesaikan masalah tersebut. Karena, orang lain akan yakin dan tertarik untuk turut berkontribusi ketika mereka merasakan apa yang menjadi masalah dari orang lain. Itulah pentingnya empati.

Jika kamu sedang menjalani kuliah di kampus, kamu juga bisa membuka jasa penitipan barang sesuai dengan apa yang mahasiswa butuhkan. Kamu tinggal menyusun ide dan model bisnis yang sesuai saja, misalnya pre order dimana kamu tidak perlu mengeluarkan uang, tetapi waktu dan tenaga.

Butuh jasa pembuatan website terpercaya? Yuk hubungi Alan Creative sekarang juga, konsultasikan kebutuhan website-mu bersama kami.

Sebarkan konten ini jika bermanfaat:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PORTOFOLIO KAMI:

PRODUK ALAN:

Media Sosial kami:

ARTIKEL POPULER!

Dapatkan info terbaru!

Dapatkan artikel & info terbaru!

Tidak ada spam, hanya artikel dan info terbaru!

KATEGORI ARTIKEL

Banyak artikel lain disini!

Baca artikel lainnya...

5 Fitur Kunci Marketplace yang Wajib Ada

Halo, Alan Lovers! Seiring dengan semakin terdigitalisasinya dunia, semakin banyak bisnis yang beralih ke pasar online untuk terhubung dengan pelanggan dan meningkatkan penjualan. Baik menjalankan

Konsultasi aja dulu. Gratis!

Hubungi kami untuk mendapatkan proposal penawaran jika project brief/requirement (dokumen proyek) sudah ada dan lengkap.
Konsultasi yuk ->
Butuh konsultasi?
Hai,

Alan Creative disini, kami berharap anda tersenyum dan bahagia hari ini. Ada yang dapat kami bantu? Jika iya, jangan sungkan menghubungi kami.

Salam hangat,
Alan Creative