Halo, Alan Lovers! LinkedIn telah berkembang dari sekadar platform pencari kerja menjadi ruang profesional yang sangat dinamis untuk membangun personal branding, menjalin relasi bisnis, hingga berbagi wawasan industri. Namun, agar konten Anda tidak tenggelam di tengah derasnya informasi, dibutuhkan strategi engagement yang tepat. Berikut adalah beberapa strategi untuk meningkatkan engagement melalui konten di LinkedIn:

1. Bangun Personal Branding yang Konsisten
Sebelum memikirkan konten, pastikan profil kamu lengkap dan mencerminkan keahlian atau nilai yang ingin kamu tonjolkan. Gunakan foto profesional, headline yang kuat, dan deskripsi ringkas yang menunjukkan siapa kamu dan apa yang kamu tawarkan.
2. Gunakan Format Konten yang Variatif
LinkedIn mendukung berbagai jenis konten seperti:
- Post singkat: Cocok untuk insight, opini, atau refleksi.
- Dokumen carousel (PDF): Menarik untuk tips, presentasi, atau studi kasus.
- Video pendek: Bagikan behind-the-scenes, penjelasan topik, atau testimoni.
- Artikel panjang: Tampilkan pemikiran mendalam tentang isu tertentu.
Variasi format membantu menjangkau audiens yang berbeda dan mencegah kebosanan.
3. Fokus pada Value, Bukan Promosi
Konten edukatif, inspiratif, atau yang mengundang diskusi jauh lebih menarik daripada konten yang terlalu promosi. Gunakan storytelling, fakta, atau pengalaman pribadi untuk membangun koneksi emosional dengan audiens.
4. Gunakan CTA yang Relevan
Akhiri setiap postingan dengan pertanyaan atau ajakan seperti:
- “Apa pendapatmu?”
- “Pernah mengalami hal serupa?”
- “Ada tips lain?”
CTA yang tepat mendorong orang untuk terlibat melalui komentar atau share.
5. Aktif Berinteraksi di Kolom Komentar
Jangan hanya menunggu komentar masuk coba balas komentar dengan tulus dan lanjutkan percakapan. Kamu juga bisa berinteraksi di konten orang lain agar profil kamu lebih terlihat.
6. Gunakan Hashtag dengan Bijak
Gunakan 3–5 hashtag yang relevan untuk memperluas jangkauan konten. Jangan terlalu umum seperti (#work), tapi juga jangan terlalu spesifik yang tidak dicari orang (#tipskerjaefektifjam8pagi).
7. Perhatikan Waktu dan Konsistensi Posting
Waktu terbaik posting di LinkedIn biasanya adalah pagi hingga siang hari kerja (Senin–Kamis). Konsistensi penting, usahakan posting setidaknya 1–2 kali seminggu.
8. Tampilkan Wajah dan Cerita Asli
Konten yang menampilkan wajah (foto atau video diri sendiri) cenderung mendapat interaksi lebih tinggi. Audiens ingin melihat sisi manusia, bukan hanya sisi profesional.
LinkedIn bukan soal menjadi “paling profesional”, tapi soal menjadi otentik dan relevan. Ketika Anda bisa menyajikan konten yang memberikan nilai sekaligus mencerminkan kepribadian Anda, engagement pun akan meningkat secara alami.
Buat kamu yang membangun branding baik creator atau bisnis, coba yuk konsultasikan Alan creative. Di sana terdapat layanan pembuatan konten hingga strategi marketing. Tunggu Apalagi? Yuk, segera hubungi Alan Creative sekarang juga!
Baca juga: Ngonten Terus tapi Nggak Boom? Telusuri Masalahnya!