fbpx

Affiliate Marketing dan Etika Bisnis: Studi Kasus di Twitter

Halo, Alan Lovers! Kalau kamu suka main Twitter, pasti belakangan ini gak asing sama yang namanya affiliate marketing.

*foto contoh-contoh tweet

Merebaknya fenomena affiliate marketing tak lepas dari peluang mendapatkan uang dengan mudah. Cukup memasarkan produk dan menyertakan link afiliasinya, ketika ada yang membeli produk melalui link tersebut, maka cuan mengalir ke dalam kantongnya.

Aktivitas tersebut dikompensasi dengan cuan yang cukup menjanjikan. Bisa dikatakan sebagai passive income. Satu postingan yang kita buat bisa menjadi pundi-pundi rupiah hingga beberapa waktu ke depan, selama postingan tersebut masih relevan.

Namun, fenomena ini pun menimbulkan pro dan kontra, khususnya bagi pengguna Twitter. Hingga tulisan ini dibuat, 8 Maret 2023, tweet dengan kata kunci “Affiliate Nyampah” masih banyak yang fresh from the oven. Hal ini dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.

*foto contoh-contoh tweet

Hal ini tentu menunjukan bagaimana pengguna twitter merasa terganggu dengan adanya fenomena ini. Meskipun di satu sisi dapat meningkatkan tingkat pendapatan seseorang, tetapi di sisi lain memunculkan diskursus mengenai etika bisnis.

Oleh karena itu, dalam artikel ini kami akan mengkaji fenomena affiliate marketing “nyampah” dalam perspektif etika bisnis.

Sebarkan konten ini jika bermanfaat:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

PORTOFOLIO KAMI:

PRODUK ALAN:

Media Sosial kami:

ARTIKEL POPULER!

Dapatkan info terbaru!

Dapatkan artikel & info terbaru!

Tidak ada spam, hanya artikel dan info terbaru!

KATEGORI ARTIKEL

Banyak artikel lain disini!

Baca artikel lainnya...

Konsultasi aja dulu. Gratis!

Hubungi kami untuk mendapatkan proposal penawaran jika project brief/requirement (dokumen proyek) sudah ada dan lengkap.
Konsultasi yuk ->
Butuh konsultasi?
Hai,

Alan Creative disini, kami berharap anda tersenyum dan bahagia hari ini. Ada yang dapat kami bantu? Jika iya, jangan sungkan menghubungi kami.

Salam hangat,
Alan Creative