Halo, Alan Lovers! Pernah nggak sih kamu ngerasa udah bikin iklan semenarik mungkin seperti visual oke, copywriting niat, budget lumayan, tapi hasilnya biasa aja? Atau malah boncos? Padahal kamu yakin iklannya udah keren banget. Nah, di sinilah pentingnya split test iklan. Split test, atau sering juga disebut A/B testing, itu teknik buat nyari tahu elemen mana dari iklan kamu yang paling efektif. Jadi kamu nggak nebak-nebak lagi, tapi beneran berdasarkan data. Ibaratnya, kamu lagi nyoba resep masakan, coba versi A pakai garam sedikit, versi B pakai lebih banyak. Tinggal lihat mana yang lebih disukai orang. Sama juga konsepnya di dunia iklan. Untuk penjelasan lebih lanjutnya, yuk simak penjelasan berikut ini!
Kenapa Harus Split Test?

Gini. Nggak semua audiens suka hal yang sama. Kadang cuma ganti kata di headline bisa bikin hasil iklan berubah drastis. Misalnya, kamu lagi jual minuman sehat:
- Headline A: “Minuman Sehat Kaya Vitamin untuk Aktivitas Padat”
- Headline B: “Capek Seharian? Segarkan Tubuh dengan Minuman Ini!”
Keduanya sama-sama menjual minuman yang sama, tapi nuansanya beda banget. Nah, split test bantu kamu ngelihat mana yang performanya lebih bagus, lebih banyak klik, lebih banyak yang beli, lebih banyak yang tertarik.
Apa Aja yang Bisa Diuji?
Hampir semua elemen iklan bisa kamu split test. Contohnya:
- Headline: Gaya serius vs. gaya santai
- Gambar atau video: Produk close-up vs lifestyle
- Call to action (CTA): “Beli Sekarang” vs “Coba Gratis”
- Copywriting: Panjang vs pendek, storytelling vs langsung to the point
- Target audience: Usia 18–24 vs. usia 25–34
- Placement: Feed vs Story vs Reels
Yang penting, setiap kali tes, kamu ubah satu elemen saja. Tujuannya biar kamu tahu pasti apa yang bikin perbedaan. Kalau kamu ubah semuanya sekaligus, nanti malah bingung mana yang sebenarnya bikin performanya naik atau turun.
Cara Mulai Split Test
- Tentukan Tujuan Iklan: Mau nyari traffic? Konversi? Leads? Ini penting buat ngukur keberhasilan iklannya.
- Buat Dua (atau lebih) Versi Iklan: Misalnya kamu mau tes headline, bikin dua versi dengan headline berbeda tapi sisanya sama.
- Jalankan Iklan dengan Budget Sama: Biar hasilnya fair, jalankan iklan dengan waktu dan budget yang sama.
- Pantau Performa: Lihat metrik seperti CTR (click-through rate), konversi, biaya per hasil, dan lainnya.
- Analisa dan Ambil Keputusan: Setelah dapat hasilnya, pertahankan versi yang performanya lebih baik. Kalau belum puas, kamu bisa lanjut tes elemen lain lagi.
Split test itu bukan hal ribet kok. Justru ini langkah cerdas biar kamu nggak buang-buang uang buat iklan yang ternyata nggak efektif. Dengan tes kecil-kecilan, kamu bisa nemuin pola formula ngiklan yang cocok banget buat produk kamu dan audiens kamu.
Nah, daripada nebak-nebak terus dan frustrasi karena iklan boncos, mending pelan-pelan cari tahu lewat data karena dalam dunia periklanan digital, yang menang bukan yang paling nekat, tapi yang paling ngerti apa yang bikin audiensnya nyantol.
Buat kamu yang ingin membuat aplikasi, tapi enggak bisa. Coba deh tengok Alan Creative, di sana terdapat banyak layanan termasuk layanan pembuatan aplikasi, pembuatan website, desain visual, hingga strategi marketing. Tentu saja juga, kamu bisa cek instagram @alancreativeid di sana banyak konten mengenai layanan kami. Lengkap, komplit, dan pastinya berkualitas. Yuk, hubungi Alan Creative sekarang juga!
Baca juga: Ngonten Terus Tapi Nggak Boom? Telusuri Masalahnya!