Halo, Alan Lovers! Pernah nggak sih kamu lagi belanja online, udah hampir klik tombol bayar, eh ternyata ada biaya tambahan yang baru muncul? Atau tiba-tiba kamu sudah berlangganan layanan tertentu tanpa sadar mencentang kotak? Nah, inilah yang disebut dark pattern di e-commerce.
Dark pattern adalah trik desain atau strategi yang sengaja dibuat oleh platform atau penjual untuk mendorong konsumen melakukan sesuatu yang sebenarnya mungkim nggak mereka mau. Bahasa gampangnya, nggak sepenuhnya jujur tapi dibungkus dengan tampilan yang seolah-olah normal. Mari kita bahas lebih detail, biar kamu bisa lebih waspada. Yuk, baca pelan-pelan!

Definisi Dark Pattern
Dark pattern itu bukan sekadar strategi marketing biasa. Ia lebih ke manipulasi desain, bagaimana tombol, teks, atau pilihan ditampilkan, agar konsumen kebingungan dan akhirnya menekan opsi yang menguntungkan penjual, bukan konsumen. Contohnya aja nih, tombol lanjut lebih besar dan mencolok, sementara tombol batal sengaja dibuat kecil dan samar.
Bentuk-Bentuk Dark Pattern yang Sering Ditemui
Supaya makin jelas, coba kita lihat trik-trik dark pattern yang sering muncul di dunia e-commerce:
- Hidden Costs (Biaya Tersembunyi): Kamu lihat harga Rp99.000, tapi pas checkout jadi Rp120.000 karena ada biaya tambahan yang baru ditampilkan di akhir.
- Forced Continuity (Langganan Otomatis): Kamu coba free trial, tapi setelah masa percobaan habis, otomatis ditagih tiap bulan tanpa ada pengingat yang jelas.
- Confirmshaming: Trik membuat kamu merasa bersalah kalau menolak.
- Sneak into Basket: Ada item tambahan yang otomatis masuk keranjang, misalnya asuransi barang atau aksesori, tanpa kamu sadari.
- Tricky Navigation: Tombol close dibuat kecil dan warnanya samar, jadi kamu lebih mudah klik setuju daripada keluar.
Kenapa Dark Pattern Dipakai?
Alasannya jelas, yaitu meningkatkan konversi dan penjualan. Dengan membuat konsumen terjebak secara halus, bisnis bisa mendapatkan keuntungan lebih. Tapi masalahnya, cara ini bikin konsumen merasa tertipu, bahkan kehilangan kepercayaan pada brand. Kalau sekali saja kita sadar ditipu, rasanya males banget buat balik belanja di toko atau platform yang sama. Jadi meskipun menguntungkan jangka pendek, strategi ini bisa merugikan jangka panjang.
Dark pattern di e-commerce adalah trik desain yang sengaja dibuat untuk memengaruhi keputusan konsumen. Bentuknya macam-macam dari biaya tersembunyi, langganan otomatis, sampai tombol yang bikin bingung. Sebagai pembeli, kita perlu lebih waspada dan teliti. Sedangkan buat bisnis, lebih baik membangun kepercayaan daripada menipu. Ingat, kejujuran bisa jadi strategi marketing paling kuat.
Buat kamu yang lagi nyari pembuatan konten, coba deh tengok Alan Creative. Di sana kamu bisa banget menemukan layanan-layanan yang dapat membuat bisnis kamu berkembang dengan pesat. Dimulai dari layanan pembuatan konten, aplikasi, website, hingga strategi marketing. Lengkap, komplit, dan pastinya berkualitas. Tunggu apalagi? Yuk, hubungi Alan Creative sekarang juga.
Baca juga: Ngonten terus tapi Nggak Boom? Telusuri Masalahnya!