Halo, Alan Lovers! Kalau kamu sering denger istilah Marketing Mix Modeling (MMM) tapi masih bingung apa maksudnya, tenang aja. Banyak orang juga masih nganggep ini konsep ribet yang cuma dipakai perusahaan besar. Padahal sebenarnya, MMM bisa banget jadi senjata rahasia buat bisnis, baik itu brand besar maupun usaha yang baru mulai.
Jadi, Marketing Mix Modeling Itu Apa?

Singkatnya, Marketing Mix Modeling adalah metode analisis data buat ngukur seberapa efektif strategi pemasaran yang udah kamu jalanin.Biasanya kan kita punya banyak channel buat promosi: iklan TV, media sosial, billboard, influencer, sampai promo diskon. Nah, MMM membantu kita tahu:
- Channel mana yang paling ngaruh ke penjualan,
- Seberapa besar kontribusi tiap strategi,
- Dan langkah apa yang sebaiknya diprioritaskan ke depan.
Jadi, daripada asal gas buang budget ke semua iklan, MMM bikin kita bisa pakai data buat ambil keputusan lebih pintar.
Kenapa Penting?
Bayangin kamu punya toko online, terus tiap bulan keluar biaya buat iklan di Instagram, TikTok, sama Google Ads. Tiba-tiba penjualan naik, tapi kamu nggak tahu, itu gara-gara iklan di TikTok, diskon besar-besaran, atau justru testimoni influencer.
Nah, MMM menjawab kebingungan itu. Dengan analisis ini, kamu bisa tahu dengan jelas mana strategi yang bener-bener mendatangkan cuan.
Cara Kerjanya
Meski kelihatannya rumit, cara kerja MMM sebenarnya cukup logis:
- Ngumpulin data – Misalnya data penjualan, budget iklan, promo, musim liburan, bahkan faktor eksternal kayak cuaca atau tren.
- Analisis statistik – Data tadi diproses dengan model matematika buat lihat hubungan antara pengeluaran marketing dan hasil penjualan.
- Dapat insight – Dari sini ketahuan deh, mana yang efektif, mana yang buang-buang uang.
- Bikin strategi baru – Insight tadi dipakai buat nyusun strategi marketing berikutnya biar lebih tepat sasaran.
Contoh Simpel
Misalnya kamu jual kopi kekinian.
- Kamu keluarin biaya iklan Rp10 juta di Instagram, Rp5 juta di TikTok, dan Rp3 juta buat diskon.
- Setelah dihitung pakai MMM, ternyata kontribusi paling besar datang dari iklan TikTok, sementara diskon efeknya kecil banget.
Artinya, bulan depan kamu bisa alihin budget diskon ke iklan TikTok biar penjualan makin naik.
Marketing Mix Modeling pada dasarnya adalah cara pakai data buat tahu strategi marketing mana yang paling ngaruh ke hasil bisnis. Dengan MMM, kamu nggak lagi nebak-nebak, tapi bisa ambil keputusan berdasarkan bukti nyata.
Jadi, kalau selama ini masih bingung kenapa iklan jalan terus tapi hasil nggak maksimal, mungkin saatnya coba pendekatan ala pro lewat Marketing Mix Modeling. Siapa tahu ini bisa jadi game-changer buat bisnismu.
Buat kamu yang lagi nyari pembuatan konten, coba deh tengok Alan Creative. Di sana kamu bisa banget menemukan layanan-layanan yang dapat membuat bisnis kamu berkembang dengan pesat. Dimulai dari layanan pembuatan konten, aplikasi, website, hingga strategi marketing. Lengkap, komplit, dan pastinya berkualitas. Tunggu apalagi? Yuk, hubungi Alan Creative sekarang juga.
Baca juga: Tips Meningkatkan Penjualan dengan Scarcity Marketing!