Halo, Alan Lovers! Di dunia digital sekarang, persaingan makin sengit. Iklan doang kadang nggak cukup, influencer marketing doang juga bisa kurang maksimal. Nah, kalau dua strategi ini digabung, hasilnya bisa nendang banget. Ibarat kopi dicampur susu, rasanya jadi lebih mantap. Tapi, cara gabunginnya nggak bisa asal. Harus ada strategi supaya budget yang dikeluarkan benar-benar balik jadi penjualan. Yuk, kita bahas langkah-langkahnya.

1. Pilih Influencer yang Nyambung Sama Brand
Sebelum ngomongin iklan, pastikan dulu influencernya cocok sama produk kamu. Misalnya, kamu jual perlengkapan camping, ya carilah influencer yang memang sering bahas outdoor, traveling, atau adventure. Kalau influencernya relevan, audiens mereka akan lebih percaya dan mau dengerin. Ini penting banget karena kepercayaan audiens influencer adalah jembatan supaya iklan kamu nanti nggak terasa memaksa.
2. Jadikan Konten Influencer Sebagai Bahan Iklan
Banyak brand yang cuma berhenti di tahap influencer posting lalu selesai. Padahal, konten yang dibuat influencer bisa jadi amunisi iklan yang ampuh. Caranya? Minta izin untuk whitelist atau pakai konten mereka sebagai materi iklan. Jadi, iklan kamu bukan cuma dari akun brand, tapi juga muncul dari akun influencer itu sendiri. Efeknya? Orang yang lihat iklan akan merasa itu authentic dan lebih percaya.
3. Gabungkan Data dari Ads dan Campaign Influencer
Keuntungan pakai iklan adalah kita punya data detail, CTR, konversi, umur audiens, dan lain-lain. Nah, data ini bisa dipadukan dengan insight dari campaign influencer. Misalnya, kalau dari influencer kelihatan audiens umur 20–25 paling aktif, maka di iklan bisa fokus ke kelompok umur tersebut untuk menekan biaya dan memaksimalkan hasil. Jadi, strategi kamu akan lebih presisi dan hemat budget.
4. Buat Cerita yang Nyambung di Semua Channel
Jangan sampai pesan di iklan dan pesan dari influencer beda arah. Kalau influencer bilang “produk ini bikin aktivitas outdoor lebih nyaman”, iklan kamu juga harus mendukung narasi itu, bukan malah fokus ke hal lain seperti harga termurah. Keselarasan cerita bikin audiens merasa brand kamu konsisten. Lama-lama, mereka akan ingat brand bukan cuma dari satu iklan, tapi dari keseluruhan pengalaman yang mereka lihat di berbagai platform.
5. Gunakan Iklan untuk Memperluas Jangkauan Influencer
Kelemahan influencer adalah jangkauannya terbatas ke pengikut mereka saja. Tapi dengan iklan, kamu bisa memperluas ke orang-orang yang punya minat serupa tapi belum follow influencer tersebut. Misalnya, influencer memposting review produk kamu di Instagram, lalu kamu dorong postingan itu dengan iklan ke audiens lookalike. Hasilnya? Konten influencer bisa keliling lebih jauh, dan potensinya untuk konversi pun lebih besar.
Gabungan antara influencer marketing dan iklan bukan cuma bikin hasil nendang, tapi juga bikin brand terasa lebih dekat dengan audiens. Dengan memilih influencer yang tepat, memanfaatkan konten mereka untuk iklan, menggabungkan data, menyamakan narasi, dan memperluas jangkauan lewat ads, kamu bisa dapat hasil yang lebih optimal dengan biaya yang terukur.
Buat kamu yang lagi nyari jasa pembuatan iklan, aplikasi, website, tapi takut banget enggak trusted. Kamu bisa banget tengok Alan Creative, di sana terdapat banyak sekali layanan yang bisa banget kamu coba. Dimulai dari layanan pembuatan aplikasi, website, iklan, hingga strategi marketing. Lengkap, komplit, dan pastinya berkualitas. Yuk, tunggu apalagi?! Hubungi Alan Creative sekarang juga.
Baca juga: Cara Optimalkan Media Sosial untuk promosi Kuliner Ramadan