Halo, Alan Lovers! Pernah enggak sih kamu ngerasa sudah bikin konten yang aman, tapi tetap kena banned? Kira-kira kenapa ya? Waduh, ini gawat banget! Jangan sampai akun kamu longsor engagement nya karena melakukan pelanggan tertentu. Memang apa yang kita rasa konten itu sudah aman dan bagus, tapi belum tentu TikTok merasa begitu. TikTok itu pinter banget lho mendeteksi aktivitas mencurigakan bahkan konten tidak layak sekalipun. Kira-kira kenapa ya TikTok sampai sesensitif itu? Coba yuk, simak penjelasan berikut ini!

1. Algoritma Salah Deteksi
TikTok bekerja dengan sistem berbasis AI (Artificial Intelligence) yang bisa menyortir dan menganalisis konten secara otomatis. Masalahnya, kadang sistem ini bisa salah baca isi video kamu. Contohnya, kamu mungkin bikin video tutorial self-defense untuk perempuan, niatnya buat edukasi tapi karena ada gerakan yang terlihat seperti kekerasan, sistem bisa saja menandainya sebagai violent content.
Atau kamu pakai lagu yang punya lirik sensitif, padahal kamu cuma lipsync lucu-lucuan. Nah, AI bisa aja langsung flag video kamu sebelum ada yang sempat nonton banyak. Inilah kelemahan sistem otomatis, yaitu kurang bisa memahami konteks secara utuh.
2. Dilaporkan oleh Pengguna Lain
Meskipun konten kamu nggak bermasalah secara teknis, kamu tetap bisa kena masalah kalau ada yang sengaja atau iseng melaporkan video kamu. TikTok punya fitur report yang bisa dipakai siapa saja, dan kalau sebuah konten menerima cukup banyak laporan, sistem akan langsung meninjaunya atau bahkan langsung men-take down nya sementara.
Yang lebih menyebalkan, kadang ada akun haters atau kompetitor yang sengaja laporin konten kamu tanpa alasan kuat. Ini sering terjadi kalau kamu mulai punya banyak audiens atau masuk ke FYP terus-menerus, dengan kata lain, kamu mulai diperhatiin. Jadi, bukan soal kontennya jelek, tapi karena ada orang yang enggak senang lihat kamu berkembang.
3. Masalah di Caption, Komentar, atau Hashtag
Seringkali kita fokus sama isi videonya, tapi lupa kalau caption, komentar, dan hashtag juga bisa bikin masalah. Misalnya kamu nulis caption yang mengandung kata sensitif seperti bom, mati, bunuh, atau istilah-istilah lain yang dianggap berbahaya. Meskipun konteksnya gak serius, algoritma bisa langsung curiga. Begitu juga dengan komentar, kalau followers kamu banyak dan komen di video kamu dipenuhi bahasa kasar atau ujaran kebencian, TikTok bisa menandai akun kamu sebagai bagian dari konten negatif, meskipun kamu sendiri enggak ngapa-ngapain.
Terakhir, penggunaan hashtag. Banyak orang pakai hashtag populer kayak #fyp atau #viral, bahkan nyampurin dengan hashtag yang gak nyambung biar dijangkau lebih luas. Tapi ternyata, penggunaan hashtag yang terlalu banyak atau tidak relevan bisa dianggap spam dan itu bisa jadi alasan konten kamu diturunin.
4. Akun Pernah Punya Riwayat Pelanggaran
Kalau akun kamu pernah kena teguran atau pelanggaran sebelumnya, misalnya video kamu pernah dihapus, atau sempat dapat peringatan karena melanggar kebijakan, maka algoritma akan lebih ketat menilai konten-konten kamu berikutnya. Artinya, toleransi sistem terhadap akun kamu jadi lebih rendah. Walaupun konten kamu sekarang aman, sistem bisa aja lebih gampang nge-flag video kamu karena riwayat akun yang dianggap bermasalah. Ini mirip kayak reputasi, kalau pernah bikin masalah, kamu akan lebih diawasi, meskipun udah tobat dan jadi baik.
5. Kesalahan Sistem Sementara
Kadang, penyebabnya sereceh itu, yaitu sistem TikTok lagi error. Mungkin mereka lagi update algoritma, atau lagi ada bug yang bikin video kamu disalah artikan oleh sistem. Hal ini pernah terjadi ke banyak kreator besar, bahkan akun verified pun bisa kena imbasnya. Biasanya ini bersifat sementara. Tapi tetap bikin kesal, apalagi kalau konten yang diturunin justru sedang perform bagus dan berpotensi viral.
Kalau kamu ngerasa gak salah tapi konten kamu ditake down atau akun kamu kena banned, jangan langsung panik.
Berikut beberapa langkah yang bisa kamu ambil:
- Gunakan fitur banding (appeal) di TikTok. TikTok biasanya akan meninjau ulang konten yang kamu laporkan, dan kalau memang tidak melanggar, kontennya bisa dikembalikan.
- Evaluasi isi video, caption, dan hashtag. Kadang hal kecil seperti kata-kata di caption bisa memicu sistem.
- Jangan balas komentar dengan bahasa kasar, karena itu bisa memperburuk reputasi akun kamu.
- Bangun interaksi yang sehat dengan followers agar engagement tetap positif.
- Dan yang paling penting, arsipkan selalu konten kamu di luar TikTok sebagai backup. Jadi kalau kena banned permanen, kamu masih punya semua materinya.
Kena banned meski konten udah aman memang bikin frustasi. Tapi di balik sistem otomatis TikTok, masih ada proses manual yang bisa menilai ulang konten kita. Yang penting, tetap tenang, pelajari penyebabnya, dan perbaiki pelan-pelan.
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan mengapa TikTok selalu banned konten atau akun yang melanggar pedoman komunitas mereka? Jangan sampai kamu melakukannya ya! Tetap hati-hati dalam membuat konten, sayang banget kalau followers sudah ratusan ribu tapi akun tiba-tiba kena pelanggaran karena terdapat aktivitas yang bikin TikTok sensitif bahkan enggak segan buat banned!
Buat kamu yang ingin membuat konten khususnya konten jualan, yuk coba tengok deh agensi Alan Creative! Di sana terdapat banyak layanan yang bisa banget bantu akun kamu berkembang dengan pesat, dimulai dari layanan pembuatan konten, desain visual, hingga strategi marketing! Komplit! Tunggu apalagi? Yuk, segera hubungi Alan Creative sekarang juga!
Baca juga: Hashtag yang Bikin Konten Reels Muncul di explore! Sudah Coba?