fbpx
Content Repurposing

Omnichannel vs Multichannel, Mana yang Lebih Worth It?

Halo, Alan Lovers! Pernah dengar istilah multichannel dan omnichannel tapi bingung bedanya apa, dan mana yang lebih cocok buat bisnis kamu? Tenang, kamu nggak sendirian kok. Yuk, kita kulik bareng, santai aja tapi beneran sampai paham!

Apa Itu Multichannel dan Omnichannel?

Content Repurposing
Content | Source pict by Unsplash

Multichannel artinya kamu punya banyak saluran (channel) buat menjangkau pelanggan seperti website, Instagram, WhatsApp, marketplace, toko fisik, dan lain-lain. Setiap channel berdiri sendiri-sendiri.

Omnichannel lebih level up makanya semua channel itu nyambung. Pelanggan bisa mulai dari Instagram, pindah ke chat WhatsApp, lalu checkout di website, semua data dan pengalaman terasa mulus.

Kelebihan Multichannel

  • Mudah Dibangun: Nggak perlu sistem rumit. Kamu tinggal buka akun, pasang toko di marketplace, aktif di medsos, dan punya etalase offline.
  • Fleksibel: Kalau satu channel lagi down (misal Instagram error), kamu masih punya channel lain buat tetap jualan.
  • Budget Terukur: Kamu bisa prioritaskan satu atau dua channel dulu, baru yang lain nanti.

Kekurangan Multichannel

  • Data Terfragmentasi: Data pelanggan tersebar di berbagai tempat. Sulit tahu siapa repeat buyer, siapa yang cuma window shopping.
  • Customer Experience Terputus: Pelanggan bisa merasa “apa bedanya beli di Instagram atau di website?” karena tone dan layanan beda-beda.

Kelebihan Omnichannel

  1. Customer Experience Mulus: Pelanggan senang karena interaksi di berbagai channel terasa “nyambung”. Mereka bisa lihat katalog di Instagram, simpan produk ke wishlist website, lalu pesan via chat tanpa mengulang informasi.
  2. Data Terpusat: Semua data, dari klik iklan, histori chat, hingga pembelian bisa ngumpul di satu sistem. Bikin analisis performa dan retargeting jauh lebih gampang.
  3. Branding Konsisten: Pesan, gaya bahasa, dan tampilan visual brand sama di mana-mana. Bikin brand kamu lebih mudah diingat dan dipercaya.

Kekurangan Omnichannel

  • Butuh Investasi Teknologi: Perlu platform yang bisa integrasi API, CRM, dan sistem backend.
  • Proses Implementasi Lebih Panjang: Harus atur workflow, latih tim, dan pastikan semua channel benar-benar terhubung.

Mana yang Lebih Worth It?

Kalau kamu baru mulai, modal tipis, dan masih uji coba pasar, multichannel bisa jadi langkah awal yang oke. Fokus dulu di 2–3 channel utama, kumpulin data, dan pahami audiens kamu. Tapi kalau kamu udah punya tim kecil, budget untuk tools, dan pengen kasih pengalaman pelanggan yang wah, omnichannel jauh lebih worth it dalam jangka panjang. Meski implementasinya perlu waktu, loyalitas dan repeat purchase bakal terasa.

Memutuskan multichannel atau omnichannel itu bukan cuma soal budget, tapi juga visi bisnis kamu, Mau tumbuh pelan tapi stabil? Mulai multichannel. Mau cepet scale dengan customer experience yang premium? Langsung omnichannel.

Kalau kamu masih galau atau pengin strategi yang pas sesuai kondisi dan target market, Alan Creative siap bantu. Yuk, konsultasi dulu sama Alan Creative!

Baca juga: Strategi UMKM Desa memulai Bisnis di Marketplace

Sebarkan konten ini jika bermanfaat:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

PORTOFOLIO KAMI:

PRODUK ALAN:

Media Sosial kami:

ARTIKEL POPULER!

Dapatkan info terbaru!

Dapatkan artikel & info terbaru!

Tidak ada spam, hanya artikel dan info terbaru!

KATEGORI ARTIKEL

Banyak artikel lain disini!

Baca artikel lainnya...

id_IDID

Konsultasi dengan Expert Alan Creative biar OMZETmu meroket!!!

Konsultasi sekarang bersama Alan Creative mengenai pembuatan website agar omzetmu meroket.