Halo, Alan Lovers! Kalau kamu sering belanja online, pasti pernah ngalamin momen ini tadi siang baru aja lihat sepatu warna putih di satu e-commerce, eh malamnya iklan sepatu yang sama persis nongol di media sosial kamu. Nah, itulah salah satu contoh dari dynamic ads atau iklan dinamis.
Dynamic ads ini keren banget guys karena bisa menyesuaikan tampilan iklan untuk setiap orang berdasarkan minat, kebiasaan, dan perilaku mereka. Jadi, alih-alih semua orang melihat iklan yang sama, tiap orang dapat versi personal yang bikin mereka merasa iklan itu memang dibuat khusus untuk mereka. Yuk, kita bahas cara mempersonalisasi iklan dengan dynamic ads secara santai tapi tetap efektif.
1. Pahami Data Audiens dengan Baik
Bayangin kalau kamu mau kasih hadiah ulang tahun ke teman. Pasti kamu nggak asal beli, kan? Kamu akan mikir dulu, Dia suka apa?, warna favoritnya apa?, hobinya apa?. Nah, konsepnya sama di dynamic ads.
Sebelum membuat iklan, kumpulkan data audiens, produk apa yang mereka lihat, halaman apa yang mereka kunjungi, dan barang apa yang mereka masukkan ke keranjang tapi belum dibeli. Data ini ibarat peta yang akan mengarahkan kamu membuat iklan yang tepat sasaran. Semakin detail datanya, semakin besar peluang iklan kamu terasa relate dengan audiens.
2. Gunakan Katalog Produk yang Selalu Update
Dynamic ads bekerja dengan cara menarik informasi langsung dari katalog produk kamu. Jadi kalau stok berubah atau ada promo baru nih, iklan otomatis ikut berubah tanpa perlu bikin desain baru dari nol.
Misalnya, kamu jualan baju. Begitu ada koleksi terbaru, katalog akan otomatis memperbarui iklan di media sosial. Hasilnya, audiens selalu melihat pilihan produk yang relevan dan up-to-date. Ini nggak cuma hemat waktu, tapi juga bikin iklan terasa segar setiap saat.
3. Sesuaikan Visual dan Copy untuk Tiap Segmen
Biarpun dynamic ads punya otomatisasi, kamu tetap bisa memberi sentuhan kreatif. Misalnya, audiens yang sering lihat produk gadget bisa diberi copy yang fokus pada fitur teknologi, sementara audiens fashion bisa diberi copy yang lebih menonjolkan gaya dan tren.
Begitu juga visualnya, audiens muda bisa mendapat tampilan yang lebih colorful dan fun, sementara audiens profesional bisa diberi visual yang lebih clean dan minimalis. Dengan begitu, iklan terasa personal, bukan generik.
4. Manfaatkan Retargeting dengan Pintar
Dynamic ads punya kekuatan besar di retargeting. Orang yang sudah melihat produk kamu sebelumnya punya kemungkinan lebih besar untuk membeli dibanding orang yang belum kenal brand kamu.
Contohnya, kalau ada pelanggan yang lihat tas di website kamu tapi belum beli, dynamic ads bisa menampilkan iklan tas itu lagi, bahkan dengan tambahan promo spesial seperti diskon atau gratis ongkir. Strategi ini sering berhasil karena mengingatkan audiens bahwa mereka sempat tertarik.
Dynamic ads bukan cuma alat canggih untuk menampilkan iklan, tapi juga cara ampuh membangun hubungan personal dengan audiens. Dengan memahami data, memperbarui katalog, menyesuaikan pesan, dan memanfaatkan retargeting, kamu bisa membuat iklan yang bukan cuma dilihat, tapi juga diingat, bahkan sampai bikin audiens akhirnya klik tombol beli.
Buat kamu yang pengen bikin bisnis dan enggak tahu gimana promosinya, yuk coba deh tengok Alan Creative. Di sana terdapat banyak layanan yang bisa banget kamu coba dimulai dari layanan pembuatan website, Aplikasi, strategi marketing, dan lainnya. Lengkap, komplit, dan pastinya berkualitas. Yuk, tunggu apalagi! Hubungi Alan Creative sekarang juga!
ID 
EN