Halo, Alan Lovers! Kebutuhan akan industri teknologi dan kreatif semaking bertumbuh belakangan ini. Sehingga, perusahaan software house dan creative agency banyak menjamur.
Kedua istilah tersebut, software house dan creative agency seringkali digunakan secara bergantian tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Dalam artikel ini, kami akan membahas perbedaan antara software house dan creative agency. Dengan tujuan mengurangi miskonsepsi dan membantu kalian dalam memilih mitra yang tepat sesuai kebutuhan.
Sekilas Mengenai Software House
Secara umum, software house merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan perangkat lunak (software development). Perusahaan ini melayani berbagai kebutuhan terkait pembuatan aplikasi, website, dan sistem informasi berbasis teknologi informasi.
Software house biasanya menyediakan jasa pengembangan perangkat lunak yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien, baik itu dalam hal desain, fitur, maupun fungsionalitasnya. Software house biasanya terdiri dari tim pengembang yang terdiri dari programmer, desainer, dan manajer proyek.
Sekilas Mengenai Creative Agency
Secara umum, creative agency adalah perusahaan yang berfokus pada pengembangan kreatif dan pemasaran produk atau layanan dengan menggunakan media yang berbeda, seperti grafis, desain, iklan, video, dan kampanye pemasaran.
Perusahaan ini bertanggung jawab untuk menciptakan konten kreatif dan strategi pemasaran untuk klien mereka dengan tujuan meningkatkan penjualan dan menciptakan kepercayaan merek.
Apa Perbedaan Software House dan Creative Agency?
Fokus Layanan
Software house memiliki fokus pelayanan pada pengembangan perangkat lunak (software development). Sedangkan creative agency memiliki fokus pelayanan pada pemasaran (marketing) dan branding.
Tim dan Sumber Daya
Software house diisi oleh tim yang memiliki keahlian dan keterampilan dalam dunia IT. Sehingga, software house memiliki tim yang terdiri dari tim pengembang (developer) dan juga engineer.
Berbeda dengan creative agency yang berfokus pada pemasaran dan branding, sehingga diisi oleh desainer, penulis, dan marketer. Peran-peran tersebut ditujukan untuk membuat kampanye pemasaran yang menarik.
Proses dan Metode Kerja
Software house memiliki proses pengembangan perangkat lunaknya tersendiri. Sering disebut dengan software development methodology yang terdiri dari berbagai metode, mulai dari tradisional hingga modern. Metodologi pengembangannya umumny bersifat konsisten.
Sedangkan creative agency, di sisi lain, memiliki proses kreatif yang lebih fleksibel dan mengikuti tren yang terbaru.
Baca Juga: Software Development Methodology: Kenali Definisi dan Jenisnya
Goals
Software house bertujuan untuk menghasilkan software yang dapat digunakan oleh klien atau konsumen. Sementara itu, creative agency bertujuan untuk membuat kampanye yang dapat meningkatkan kesadaran merek (brand awareness) dan penjualan produk klien (sales).
Lingkungan Proyek
Software house lebih banyak mengerjakan proyek yang terkait dengan teknologi, seperti aplikasi mobile atau website. Sedangkan creative agency lebih banyak mengerjakan proyek yang terkait dengan branding dan pemasaran, seperti kampanye iklan atau video promosi.
Kesimpulan
Itulah perbedaan software house dan creative agency yang dapat kita tinjau dari berbagai aspek. Mulai dari fokus layanan, metode kerja, hingga lingkungan proyek yang dikerjakan. Setelah membaca artikel ini, semoga kalian bisa membedakan keduanya ya!
Kalau kalian membutuhkan jasa pembuatan website profesional, hubungi saja Alan Creative. Yuk jangan ragu untuk mempercayakan website bisnis kamu pada kami. Desain menarik, performa terbaik, dan tentunya ramah di kantong. Hubungi Alan Creative sekarang juga, dapatkan website bisnis mulai dari 1jutaan aja!