Halo, Alan Lovers! Beberapa perbedaan website statis dan dinamis berikut ini wajib untuk Anda ketahui. Dengan begitu, Anda bisa memanfaatkan website sesuai dengan strategi bisnis yang telah ditentukan. Penasaran? Anda bisa menemukan jawabannya melalui artikel ini. Simak hingga tuntas, ya!
Perbedaan Website statis dan dinamis
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai macam sumber, berikut adalah perbedaan website statis dan dinamis yang wajib untuk Anda ketahui:
Website Statis
1. Konten Tidak Berubah
Website statis memiliki konten yang tidak berubah atau bahkan jarang berubah. Biasanya, informasi yang ditampilkan pada situs ini bersifat tetap dan hanya diubah secara manual oleh pengembang web
2. Tidak Memerlukan Database
Selanjutnya, website statis tidak memerlukan database untuk menyimpan atau mengelola konten. Hal ini dikarenakan, konten didefinisikan dalam file HTML biasa dan ditampilkan langsung kapeada pengunjung.
3. Kemudahan Perawatan
Dikarenakan konten tidak berubah secara teratur, situs web statis lebih mudah dikelola dan diperbarui. Adapun, perubahan dapat dilakukan dengan meng-edit file HTML.
Baca Juga:
- Apa Saja Perbedaan Internal dan Eksternal Link SEO?
- Perbedaan Wix dan WordPress: Mana yang Lebih Unggul?
4. Kecepatan Akses Tinggi
Karena tidak ada proses dinamis yang melibatkan panggilan ke database, website statis biasanya lebih cepat diakses oleh pengunjung.
5. Tidak Memerlukan Bahasa Pemrorgaman Server-Side
Lebih lanjut, website statis biasanya tidak memerlukan bahasa pemrograman server-side seperti PHP atau Phyton. Yang artinya, Anda bisa menggunakan hosting yang lebih murah.
6. Kurang Interaktif
Terakhir, website statis cenderung kurang interaktif dibandingkan dengan dinamis. Dengan begitu, website statis cocok bagi Anda yang ingin memiliki situs web untuk menampilkan informasi dasar.